Ketua APINDO Kabupaten Sukabumi Sebut Sudah 12.188 Pekerja Yang Terkena PHK Per 26 September 2022

FOKUS SUKABUMI Sosial

Poto : Ilustrasi

Pewarta: Rusdi

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) menghantui buruh pabrik garmen di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, gelombang PHK buruh pabrik garment masih terus berlangsung.

Hal tersebut dikatakan Ketua DPK Aosiasi Pengusaha Indonesia ( APINDO ) Kabupaten Sukabumi, Sudarno, Kamis (5/10/22).

Menurutnya, saat ini yang menjadi kesulitan bagi APINDO Kabupaten Sukabumi itu, khususnya di sektor industri padat karya, telah mengalami penurunan order antara 20 sampai 50 persen. Kemudian dampaknya adalah aktivitas produksi juga antara 20 sampai 50 persen sudah berkurang. Sehingga banyak industri padat karya yang melakukan pengurangan banyak karyawan. “Seperti melakukan PHK karyawan yang diakibatkan karena Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) berakhir atau tidak diperpanjang,” ungkap Sudarno.

Ia mengatakan, dampak dari resisi ekonomi global di Kabupaten Sukabumi ini, terhitung per 26 September 2022 itu, dari 26 perusahaan di Kabupaten Sukabumi sudah ada 12.188 pekerja yang terkena dampak PHK atau karena PKWT tidak diperpanjang.

Penyebabnya permintaan order dari buyer luar negeri menurun drastis. Karena dampak resisi global hingga menyebabkan daya jual beli di negara tujuan ekspor. Seperti Amerika Eropa menurun drastis.
“Sehingga stok di sana melimpah. Otomatis order berkurang. Bahkan di stop,” katanya.