Pewarta: Tubagus
CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Seorang anak warga Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, pemberitaannya menjadi viral di media sosial ( medsos ). Dalam berita tersebut diceritakan kalau salah satu anak malas belajar. Berita ini sudah menyebar dan menjadi tranding topik pergunjingan hangat warga sekitar, terlebih para orang tua yang anak – anak nya sedang menempuh pendidikan di sekolah. Hingga mendapat tanggapan serius dari beragam lapisan masyarakat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kecamatan Pacet, H Ade pun menanggapinya dengan mendatangi kediaman anak tersebut bersama Camat Pacet dan Sekdes Cipendawa. “Menyikapi dan menanggapi berita viral di medsos, anak yang malas belajar ke salah satu sekolah yang berada di area Desa Cipendawa dan tidak mendapat dukungan dari pihak pemerintahan, berita itu saya katakan tidak benar,” ucap H Ade tegas.
Hal itu dibuktikan dengan dirinya berkunjung dengan Camat Pacet Yudi Suhartoyo dan juga Sekdes Cipendawa ke rumah yang bersangkutan di belakang sekolah SMK Pancaniti. “Semua terjawab, bahwa memang anak itu agak malas beraktifitas ke sekolah dan ngaji karena tidak ada dorongan keluarga, yaitu bapak nya,” terangnya kepada FokusPriangan.id, Selasa (20/9/22).
Menurutnya, kalau berita medsos anak ini bernama Reja dan bantuan pemerintah Bansos dia dapet, cuma tidak ada yang menggiring.
“Kunjungan ini juga kami lakukan ke asal sekolah anak tersebut yaitu di SD Negeri 1 Pacet dan jawaban kepala sekolah pada prinsip nya sama seperti kami, bahwa terus mendorong anak itu untuk exis belajar kembali, ” kata ketua MUI saat di kofirmasi di depan Wisma Sinar Kasih.
Sementara itu terpisah, hal senada dikatakan Camat Pacet Yudi Suhartoyo,
kalau pihak pemerintahan sudah memberi perhatian luas, seperti beberapa bantuan yang diterima anak tersebut, diantara nya adalah, PKH, BPNT, Kartu Indonesia Pintar (anggaran bos ) Kartu Indonesia Sehat. “Informasi yang kami terima dari warga, sering ayah nya di telepon oleh tokoh dan tetangga terdekat, tapi jawaban orang tua nya singkat, dia sering kesiangan jadi tidak sempat bangunin anak nya untuk ke sekolah,” ujarnya, Rabu (21/9/22).
Menurutnya , anak tersebut telah hilang sosok pigur seorang ibu yang sudah meninggal dunia jadi kesemangatan untuk belajar menurun dan sementara tempat tinggal rumah mereka juga cukup lumayan bagus. “Dalam hal Ini bukan hanya tanggung jawab pihak pemerintah saja, keluarga pun punya peranan penting dalam membangun tumbuh kembang serta merangsang anak untuk mau sekolah dan belajar dengan giat,” tandasnya.
Redaktur : Rusdi