Barisan Aktivis Mahasiswa Sukabumi (BASMI) Soroti KPR Subsidi di Sukabumi

FOKUS SUKABUMI Sosial

Photo: Ilustrasi

Pewarta : Eka Lesmana

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Subsidi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, namun pengusaha nakal mencoba masuk ke celah tersebut dengan memanfaatkan subsidi agar menjadi sebuah keuntungan bagi dirinya sendiri dan kelompoknya.

Presiedium 1 Barisan Aktivis Mahasiswa Sukabumi BASMI Rahman Abidzar Mushaf, menyoroti KPR Subsidi di Sukabumi, menurutnya
subsidi ini harus menjadi perhatian bersama bagi kita sebagai rakyat untuk mencegah penyelahgunaan subsidi tersebut.

“Pemerintah sudah membuat peraturan, No 71 Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan peran serta Masyarakat dan pemberian penghargaan dalam pencegahan tindak pidana korupsi. Karena hal itu sangat mutlak bagi kami, yang hanya dapat memutuskan indikasi tersebut betul adanya hanya tuhan yang maha kuasa dan hakim di pengadilan,” ujarnya Kamis (15/09/22).

Ia menyebutkan, berangkat dari latar belakang tersebut kami dari Barisan Aktivis Mahasiswa Sukabumi mencoba menelusuri data kaitan KPR Subsidi yang di keluarkan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat melalui Bank pemerintah.

” Dalam penelusuran kami, ada beberapa indikasi dugaan kecurangan yang di lakukan oleh developer perumahan salah satunya mengenai pelaporan realisasi di lapangan yang tidak sesuai dengan apa yang di laporkan kepada pemerintah pusat melalui kementrian terkait, sampai saat ini kami masih menunggu konfirmasi beberapa developer dan pengembang terkait temuan indikasi kami di lapangan,”ujarnya.

Lanjut Rahman, salah satu yang menjadi fokus sorotan kita adalah developer yang bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara Cabang Sukabumi kaitan KPR Subsidi tapi permasalahan ini masih menjadi kajian di internal kami, belum bisa kami buka kepada publik mengenai indikasi siapa saja developer nya karena mengingat penting untuk mengedepankan azas praduga tak bersalah.

Oleh karenanya kami belum bisa membuka data-data yang kami punyai kepada pihak media karena di khawatirkan ada stigma menuduh dan mencemarkan nama baik perusahaan developer tersebut.

” Lebih baik nya kita tunggu saja data dari pihak Bank Tabungan Negara Cabang Sukabumi untuk membuka siapa saja developer yang membuat kerja sama dengan bank tersebut dan berapa kouta subsidi yang di laporkan oleh tiap developer kepada pihak bank penyalur,”katanya.

Rahman menambahkan karena seperti tidak adil kalau data hanya ada di kita nanti jatuh nya pembenaran (Merasa benar sendiri) karena yang kami cari di sini adalah sebuah dialog untuk mencari kebenaran yang tentunya perlu ada dua orang yang saling bertukar data untuk bahu membahu mencapai kebenaran,”tutup Rahman.