Pewarta: Tubagus
CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Sosok Nia Novianti Hertini, SAP, benar- benar sosok kepala desa yang tangguh. Meski ia seorang wanita, tetapi cara memimpinnya sangat gesit dan bijaksana.
Nia tak kenal lelah dalam memberi pelayanan yang maksimal kepada warganya, tanpa ada hitung-hitung jam dan waktu. Padahal kondisinya sedang berbadan dua.
Keseharian yang dikerjakan, bahwa Ia adalah tokoh sentral pemimpin Desa Ciputeri Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur Jawa Barat, ia pun tak melupakan kewajibannya sebagai seorang istri yang mendampingi sang suami pada kegiatan kesehariannya.
Nia Novianti Hertini, S.AP., sosok tegar murah senyum juga bersahaja, selalu tampil disetiap kegiatan Pemerintahan Desa, apalagi bila terkait yang berhubungan dengan masyarakat banyak, tak segan segan Nia pun turun langsung untuk eksekusi kerja lapangan.
Hari ini Rabu (14/09/22). Nia terlihat begitu sibuk dalam acara pencairan bantuan langsung tunai BBM, walau disatu sisi orang nomer satu Desa Ciputeri ini dalam keadaan sedang mengandung calon buah hati terkasihnya.
Menurut Oom ( 45 ) salah satu warga Ciputeri yang ikut serta mengantar orang tuanya antri pencairan BLT BBM, mengatakan dirinya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, ibu Kades sibuk dan mengarahkan warga yang bergerombol untuk tertib menunggu giliran. “Padahal yang bersangkutan sedang dalam keadaan hamil besar, tapi masih mau membantu warga, terutama kesulitan mencairkan bantuan dari pemerintah pusat, terutama para jompo atau ibu yang bawa anak kecil, kades perintahkan salah satu perangkat desa untuk membawa yang bersangkutan ke pihak karyawan kantor pos, segera mungkin mendahulukan pencairan ditengah kerumunan,” ujar Oom kepada Fokuspriangan.id, Rabu (14/9/22).
Menurutnya, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. “Dimana dahulu waktu ibu Tin kartini memangku jabatan kepala Desa Ciputeri ( orang tua Nia Novi Hertini ) dia juga selalu sibuk bila ada kegiatan desa yang menyangkut masyarakat nya,” katanya.
Sementara itu, Kasi Pelayanan Asep menambahkan, kalau pimpinannya memang punya karakter tangguh, walau wanita dia tidak pernah mengeluh, bahkan seolah – olah tidak pernah lelah. “Perangkat desa jadi merasa malu sendiri dan pekerjaan yang kami geluti adalah ibadah, melayani warga dari berbagai karakter harus memakai jurus sabar, semua ini bagian dari sebuah risiko tugas jabatan yang di emban,” tandasnya.
Editor: Rusdi