Pewarta: Rusdi
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Tiga pocong di Taman Pemakaman Umum ( TPU ) Baros Kota Sukabumi, ikut meriahkan HUT Republik Indonesia yang ke 77. Kehadiran tiga sosok hantu yang menakutkan itu tepat berdiri di atas TPU. Sejumlah warga awalnya mengaku kaget dan takut, namun tidak sedikit pula yang merasa terhibur.
Tiga sosok pocong mengagetkan warga Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Ketiga sosok menakutkan itu tepat berdiri di atas tempat pemakanan umum (TPU). Sejumlah warga mengaku merasa kaget dan takut, namun tak sedikit pula yang merasa terhibur.
Ternyata ketiga pocong tersebut hanyalah boneka yang dibentuk sedemikian rupa agar menyerupao pocong beneran.
Ketiga pocong ini sengaja dibuat warga setempat dalam rangka menyambut HUT RI ke-77.
Berbagai cara dilakukan warga untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 tahun ini. Ada yang mengisinya dengan berbagai lomba, tak sedikit pula yang memeriahkannya dengan pawai. Ada juga yang memeriahkan dengan memasang bendera merah putih sepanjang 77 meter di kecamatan Cikembar.
Namun warga Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat memeriahkannya dengan cara lain. Menjelang HUT RI ke-77 yang tinggal beberapa hari kedepan, warga memasang boneka berwujud pocong. Boneka pocong berjumlah tiga ini ditempatkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pangkalan.
Sontak saja, pocong-pocongan yang berdiri di atas makam ini sontak mengagetkan para pejalan kaki dan pengendara yang melintas.
Beberapa orang yang melintas mengaku merasa kaget dan takut. Namun tak sedikit pula yang merasa terhibur.
Ketua RW 06, Aceng kepada wartawan, Senin (14/8/22) mengaku ide pemasangan replika pocong itu sebagai bentuk hiburan pada momen HUT ke-77 Kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus 2022.
Menurutnya, tradisi memasang pocong sudah dilakukan di Kampung Pengkolan sejak 4 tahun lalu dan dipertahankan hingga tahun 2022 ini.
Aceng mengatakan, pemasangan pocong tak hanya sekedar hiburan semata. Pihaknya sekaligus ingin mengingatkan warga bahwa kuburan menjadi rumah peristirahatan terakhir manusia. “Meski hanya hiburan, salah satu pocong-pocongan tersebut dibungkus menggunakan kain kafan. Sedangkan yang lain dibungkus menggunakan mukena bekas yang bagian dalamnya berisi pohon hanjuang,” tandasnya.