Penulis: Iwan Singadinata
KAB. TASIK. FOKUSPRIANGAN.ID – Istilah Cut Off sekarang menjadi alasan bagi semua dinas, Ada Apa sebenarnya ?, sudah sepatutnya istilah kata ini harus kita pahami dari berbagai aspek pengetahuan.
Apabila dipadukan, dalam kamus Oxford Learners Dictionaries cut off adalah memotong suatu pembicaraan, menghentikan sesuatu, mencegah seseorang meninggalkan/mendatangi suatu tempat atau berkomunikasi dengan orang luar, memisahkan sesuatu dari bagian yang lebih besar dengan cara mengurangi/memotong, dan menghentikan.
Istilah Cut Off dalam hal ihwal keuangan. Istilah cut off biasanya digunakan dalam dunia kerja di bagian keuangan perusahaan. Proses cut off atau tutup buku berfungsi untuk mengakhiri pencatatan laporan keuangan yang dilakukan di akhir periode pembukuan.
Secara harfiah cut off dapat diartikan sebagai pisah batas. Dalam konteks laporan keuangan, istilah cut off digunakan untuk melakukan pemisahan batas atas pencatatan atau pembukuan terkait keuangan sebelumnya. Dalam kata lain, membuat dasar data baru untuk kebutuhan neraca awal.
Manfaat dari tutup buku/cut off diantaranya adalah: Mengetahui posisi keuangan perusahaan. Mengetahui kinerja perusahaan dengan melihat besar laba/rugi. Mengetahui saldo akhir yang dimiliki oleh perusahaan dan membentuk saldo awal untuk periode selanjutnya.
Cut off digunakan untuk memotong proses pencatatan keuangan sebelumnya, dan kemudian membentuk pencatatan baru dengan metode yang berbeda ke dalam laporan keuangan. Kemudian pencatatan keuangan sebelum dilakukannya cut off dianggap tidak ada, atau tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan yang dibuat selanjutnya. Dengan melakukan cut off, manajemen dapat memperbaiki kebijakan akuntansi terkait penyajian laporan keuangan. Selain itu juga dapat meminimalisasi kecurangan atau penyimpangan yang terjadi sebelumnya. Sehingga data untuk laporan keuangan yang baru adalah data yang memiliki validitas baik dan dapat mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya.
Kesimpulan : Istilah Cut Off untuk pembayaran pada media online sebaiknya tak usah dikenakan, karena tak mungkin merugikan keuangan daerah menjadi defisit anggaran, dan perlu dicatat informasi dari pihak media untuk Pemda sangat besar.
Sumber : Berbagai Literatur dan Pustaka Pribadi.
