Pewarta: Eka Lesmana
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Fenomena bisnis lendir alias esek-esek berkedok prostitusi online dengan memanfaatkan platform aplikasi media sosial michat kian marak di Kota Sukabumi.
Dari informasi yang dihimpun Fokuspriangan.id para wanita pemuas laki- laki ini, biasanya menawarkan jasa prostitusi dari mulai tarif short time hingga long time.
Mulai Kos-kosan, penginapan melati hingga hotel berbintang tak luput menjadi tempat mangkal atau stay para perempuan penjaja cinta sesaat tersebut.
Ketika ditemui di sebuah hotel, Salah satu pelaku open booking out (BO) di kota Sukabumi, sebut saja RA (20), menuturkan bahwa dirinya menekuni bisnis gelap ini sejak satu tahun lalu. Untuk mempermudah dan menggaet para lelaki hidung belang, Ia menggunakan media sosial untuk menawarkan dirinya. Dalam sehari biasanya RA mendapatkan minimal 3 klien.
“Biasanya klien yang datang ke lokasi saya. Untuk tempatnya saya pilih di salah satu hotel sekitaran kota Sukabumi, karena saya lebih merasa aman, dan menjaga privasi klien juga, sedangkan untuk tarip sekali kencan saya mamatok nominal dari Rp 300 ribu sampai 600 ribu untuk satu kali main,” ujarnya Selasa dini hari (2/8/22).
Mojang berparas cantik dengan warna kulit kuning langsat asal Cicurug tersebut dengan nada genit dan menggoda mengungkapkan, bahwa alasan melakoni bisnis gelap ini karena ada beberapa hal. Pertama karena untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga setelah berpisah dengan suami.
“Setelah saya berpisah dengan suami, saya kebingungan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi saya sudah memiliki anak satu. Untuk uang hasil pekerjaan ini, saya gunakan untuk keluarga dan sisanya saya gunakan untuk mencicil kendaraan mobil,” ungkap perempuan 21 tahun berambut sebahu dan berparas cantik ini.
Masih menurut dia, untuk tarip longtime ia membandrol diangka 1,2 juta rupiah, minimal paling 3 kali main.
Tanpa malu dan sungkan ia mengatakan, “baik short time atau long time, kencannya santai serasa pacar dan suami istri, pokoknya di jamin asik dan memuaskan, full service tentunya” katanya dengan sedikit menggoda.
Ia pun menuturkan, ditempat hotel ini tak hanya dirinya sendiri yang melakoni pekerjaan esek -esek ini, banyak juga perempuan lain yang sama stay ditempat tersebut.
“Saya tahu ini pekerjaan tidak baik ya harus kerja apalagi, setelah kendaraan lunas target selanjutnya saya ingin membeli rumah, mungkin setahun lagi bisa ke beli, dan saya akan berhenti menjalani profesi ini,” harapnya.
Dia menyebutkan, seminggu penghasilannya bisa sampai 10 juta rupiah, ” Kebanyakan sudah klien saya sudah menjadi pelanggan tetap, dari sekitaran kota Sukabumi sampai dari luar kota,” pungkas RA.
Editor:Rusdi