H Yusuf : Daun Kelor Berpengaruh Terhadap Penurunan Stunting, Daun Kelor Kadar Gizinya Tinggi

Fokus Kota Tasik Pemerintahan

Pewarta : H.Amir

KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Wali Kota Tasikmalaya Drs H Muhammad Yusuf menghadiri acara Reviu Kinerja Tahunan dan Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting Pada Tahun 2021 di salah satu Hotel di Kota Tasikmalaya, Rabu (6/7/22)

Wali Kota Tasikmalaya Drs H Muhammad Yusuf mengatakan bahwa angka stunting di Kota Tasikmalaya saat ini diangka 14,8%, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk bagaimana menurunkan angka itu di tahun 2023.

Karena ini sudah menjadi komitmen bersama, Pemerintah Pusat, tahun 2023 sudah harus bisa Zero Stunting. Kita akan bergerak dengan seluruh stakeholder untuk bagaimana terus berupaya kita bisa turun angka stuntingnya, dan memang setiap tahun kita turun.Ini kan masuk di RPJMD, Tahun ini di RPJMD kita ini 18 koma sekian, padahal kita sudah 14,8, mudah-mudahan terus turun.

Mudah-mudahan juga di tahun 2023 dengan sokongan dukungan anggaran yang memadai Karena ada beberapa program yang belum terdanai dari kita, yang keberadaan anggarsn kita sangat minim.

Bali bisa turun sangat bagus angka stuntingnya itu karena program makanan tambahannya itu dari daun kelor yang dibuat puding. Ternyata daun kelor itu gizinya sangat tinggi dan itu berpengaruh terhadap penurunan stunting.

Dengan seluruh aksi integrasi yang telah di laksanakan pada tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya adalah sebesar 14.81% atau sekitar 6243 balita, angka ini melampaui dari target yang telah ditetapkan.

Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk senantiasa meningkatkan upaya intervensi sensitif dan spesifik stunting.

“Saya berharap kepada seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk senantiasa berupaya meningkatkan kinerja serta komunikasi dan koordinasi dalam upaya percepatan penurunan stunting du Kota Tasikmalaya,” katanya.