H Aslim : Dengan Launching Buku Gelaran Formalista, Akan Membangkitkan Semangat Untuk Senang Membaca

Fokus Kota Tasik Pendidikan Sosial

Reporter: H.Amir

KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya H Aslim,SH menghadiri Launching Buku Mahasiswa Tasikmalaya Beraksi Dengan Karya di Aula Institut Agama Islam Tasikmalaya, Sabtu (11/06/22).

Dirinya atas nama DPRD Kota Tasikmalaya mengapresiasi dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Forum Mahasiswa Penulis Tasikmalaya (Formalista).

Bukan hanya launching buku mahasiswa jilid 1 tapi sekarang sudah jilid 2 artinya kepedulian untuk menulis di Kota Tasikmalaya cukup tinggi sekali.

In bukan hanyai harus dirawat saja, tetapi harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya, sehingga ini betul-betul menjadi referensi yang sangat positif untuk Kota Tasikmalaya yang nanti mudah-mudahan menjadi Kota Literasi yang kita banggakan.

“Untuk literasi di Kota Tasikmalaya sendiri saya melihat itu belum berjalan secara maksimal, belum melihat secara signifikan, tetapi dengan gerakan-gerakan literasi itu melalui launching buku ini mudah-mudahan akan mendorong membangkitkan semangat orang untuk senang membaca,” ucapnya.

Sementara, Pembina Forum Mahasiswa Penulis Tasikmalaya (Formalista) Asep M Tamam menuturkan peluncuran buku berjudul Mahasiswa Tasikmalaya
Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Mereka tergabung dalam FORMALISTA (Forum Mahasiswa Penulis Tasikmalaya).

Buku Mahasiswa Tasikmalaya Beraksi dengan Karya berisi 312 halaman. Ditulis oleh 52 mahasiswa dari 11 kampus. IAIT, STIA YPPT Priatim, Universitas Siliwangi, IAIC, UNCIP, UPI, LP31, STISIP, IAILM, Politeknik Triguna, dan STAINU. Semua mahasiswa berangkat dari forum literasi di kampus masing-masing. Sebagian penulis adalah para Ketua BEM di Tasikmalaya. Mereka bersinergi dan memberi inspirasi bagi para mahasiswa di kampus masing-masing, juga bagi mahasiswa lainnya, khususnya di Tasikmalaya.

Buku ini berisi 7 tema besar. Tema pertama, Mahasiswa Tasikmalaya Berbicara tentang Mahasiswa. Tema kedua, Anak Muda, Remaja, Generasi Milenial, dan Santri. Tema ketiga, Pendidikan dan Teknologi. Tema keempat, Perempuan dan Keluarga. Tema kelima, Ekonomi, Politik, dan Sosial. Tema keenam, Literasi, Seni, dan Budaya. Tema ketujuh, Kesehatan Jasmani, Rohani, dan Mental.

Tulisan mereka berbentuk tulisan ilmiah populer. Karena mereka telah terbiasa menulis makalah di kampus masing-masing, maka alur pemikiran mereka rapi, terstruktur, kritis, dan ilmiah.

Program penulisan buku ini sebenarnya hanya tahap awal, semacam jembatan untuk mengantarkan mereka pada wilayah dunia kepenulisan ilmiah yang lebih luas lagi ke depannya. Mereka ke depannya akan diarahkan pada apa yang dibutuhkan kampus dalam mengangkat dan menaikkan level karya ilmiah para mahasiswanya. Selain mesti kritis, para mahasiswa juga mesti peduli. Buku-buku yang ditulis ini merefleksikan daya kritis mereka di satu sisi, juga menaikkan kepedulian pada kehidupan pada umumnya.

Sebelumnya, 5 Januari 2022, FORMALISTA telah menerbitkan buku pertama mahasiswa Tasikmalaya berjudul Dari Mahasiswa Tasikmalaya untuk Mahasiswa Indonesia. Buku yang pertama ditulis 38 mahasiswa Tasikmalaya dari 9 kampus.

Penulisan dan peluncuran buku ini menjadi serangkaian program penyiapan buku bertema “Tasikmalaya”. Sebelum buku ini sudah dilaunching beberapa buku bertema Tasikmalaya dan dilaunching bertema momentum tertentu. Buku “Kota Tasik dalam Ragam Perspektif” yang ditulis 30 penulis senior Tasikmalaya dilaunching berkenaan dengan hari jadi Kota Tasikmalaya, 20 Oktober 2021. Buku “Dari Perempuan Tasikmalaya untuk Perempuan Indonesia” yang ditulis 46 perempuan Tasikmalaya dilaunching berkenaan dengan Hari Ibu, 22 Desember 2021. Buku “Gagasan dan Kiprah Kartini-Kartini Tasikmalaya” yang ditulis 33 perempuan Tasikmalaya diluncurkan berkenaan dengan Hari Kartini, 21 April 2022. Kemudian tiga (3) buku karya para pelajar (peserta didik Kota Tasikmalaya) dan melibatkan 170 pelajar dirilis pada momen Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei 2022) yang bertaut dengan bulan Pendidikan Nasional. Pada hari itu juga dilaunching buku “Dari Guru Tasikmalaya untuk Guru Indonesia” yang ditulis 30 guru Tasikmalaya.

“Di tahun 2022 ini juga akan dihadirkan beberapa buku yang beragam tema dengan penulis dari berbagai kalangan di Tasikmalaya. Semua program ini hanyalah langkah awal untuk bisa mencipta kemandirian menuju hadirnya banyak penulis yang mau dan mampu menulis buku dengan genre apapun sendiri, secara mandiri,” paparnya.