Hama Tikus Merebak, Petani Tak Perlu Sungkan Mengadukannya Ke Petugas BPP

Fokus Cianjur Sosial

Keterangan Fhoto : Racun Tikus Bersumbu Yang Dimasukan Pada Sarang Tikus Oleh Petani

Reporter: Andri.S

KAB. CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Sejumlah petani kini kian resah dengan kemunculan Hama Tikus yang menyerang Tanaman Padi mereka. Parahnya Hewan pengerat tersebut menyerang tanaman padi yang baru berusia 30 hari. Hal itu sontak membuat para petani khawatir karena akan mempengaruhi hasil panen.

Mendengar hal itu Kepala UPTD PP Cikalongkulon, Eros Rostini, SP, mengingatkan kepada para Petani agar tidak sungkan untuk mengadukan keluhan mereka kepada petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di masing masing wilayah, terutama di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Karangtengah, Mande dan Cikalongkulon.

“Iya memang benar kini Hama Tikus kian merebak di sejumlah daerah. Namun kami telah berupaya mengendalikan hama Tikus tersebut dengan memberikan bantuan racun Tikus melalui Petugas Penggagu Organisme Tanaman ( POPT ),” katanya melalui sambungan telpon, Rabu, (01/06/22).

Ia juga membenarkan jika Hama Tikus tersebut menyerang Tanaman Padi yang berusia 30 Hari.

“Hampir di semua daerah sekarang lagi merebak hama tikus, dan rata – rata penyerangan di usia tanaman Padi umur 30 Hari Setelah Tanam (HST),” tandasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa telah melakukan pengendalian Hama Tikus bersama Kelompok Tani ( Poktan ) Desa Sukasarana, Kecamatan Karangtengah beberapa hari lalu, dengan harapan Tanaman Padi Mereka dapat terhindar dari Kawanan Tikus tersebut.

“Kebetulan sawah saya dan juga di sekitarnya terserang Hama Tikus, dan kami bersama Kelompok Tani Sukasarana, telah berupaya mengendalikan Hama Tikus tersebut dengan dua cara, pertama memberi umpan Racun ke lubang Tikus yang aktif dan kedua membakar racun Tikus bersumbu dengan cara yang sama yaitu memasukannya ke lubang atau sarang Tikus yang aktif,” tuturnya.

Eros menambahkan, jika sarang yang masih aktif mempunyai ciri bahwa di sekitar sarang tersebut terdapat tanda kaki tikus.

“Cirinya kotor dan ada bekas kaki tikus yang lalu-lalang,” tutupnya.