PWI Tanjungbalai Kecam Aksi Penggeroyokan Wartawan di Madina

Nasional Sosial

TANJUNGBALAI. FOKUSPRIANGAN.ID – Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tanjungbalai, Saufi Simangunsong mengecam tindak kekerasan premanisme yang barbar terhadap Jeffry Barata Lubis (42), jurnalis di Mandailing Natal. Tindakan arogansi yang dilakukan para oknum yang terlibat sangat melecehkan dan melanggar hukum.

Turut prihatin, ini perbuatan arogan sampai tindakan pemukulan. Kami berharap Kepolisian dapat mengusut tuntas atas kejadian Penggeroyokan bar bar terhadap rekan kami Jeffry Lubis wartawan di Madina.

“Tangkap dan proses semua pelaku, terutama provokator di lokasi Yang mengakibatkan terjadinya pemukulan, jelas ada Provokatornya,dan aktor intelektual nya. Ini tidak boleh dibiarkan, perbuatan ini jelas jelas melanggar hukum ,dan semua yang terlibat harus di usut sesuai hukum yang berlaku. tegas Plt Ketua PWI Kota Tanjungbalai, Saufi Simangunsong, Sabtu (5/3/22) saat di Medan.

Informasi diperoleh aksi penganiayaan terhadap Jeffry Lubis terjadi pada Jumat (4/3) di Coffee Shop di Panyabungan pukul 19.30 Wib. Diduga pelakunya sejumlah oknum dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Madina. Penganiayaan diduga kuat terkait pemberitaan tambang emas illegal di Madina, yang belakangan kerap diberitakan media di Madina. Akibat penganiayaan itu, Jeffry mengalami luka di wajah dan di kaki. Saat ini Jeffry bersama sejumlah jurnalis melaporkan tindakan pemukulan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Madina.

Kami yakin dan percaya pihak kepolisian pasti bekerja sesuai hukum dan Undang-undang. Kami percayakan kepada pihak kepolisian Madina, karena Korban sudah melaporkan kejadian ini,” kata Saufi.

Saufi yang juga merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum UNIVA Medan ini menegaskan bahwa upaya pembungkaman pers mengungkap suatu kebenaran, sangat tidak dibenarkan. Jurnalis adalah profesi mulia yang dilindungi undang-undang.

“Jika keberatan dengan pemberitaan di media, ada mekanisme hak jawab sebagaimana diatur UU No.40 tahun 1999 tentang Pers. Bukan main bar bar premanisme dengan melakukan tindakan kriminal terhadap jurnalis,” tegas Saufi Simangunsong. (Gani)