Ponpes Al-Hidayah Desa Ciulu Dapatkan Bantuan One Pesantren One Product (OPOP) dari Pemprov Jawa Barat

Ekonomi dan Bisnis Fokus Kab Ciamis Sosial

KAB.CIAMIS. FOKUSPRIANGAN.ID – Pondok Pesantren Al-Hidayah yang berada di Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, mendapatkan Bantuan One Pesantren One Product (OPOP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk pengembangan usaha gagang sapu ijuk.

Bantuan sebesar Rp 200 juta tersebut di terima oleh pihak pondok pesantren setelah mengikuti audisi dalam rangka penguatan modal perusahaan pondok pesantren yang di selenggarakan Pemrov Jawa Barat.

Menurut Karman, salah seorang pengurus pesantren Al-Hidayah mengatakan, program ini di terima oleh pesantren setelah mengikuti serangkaian kegiatan lomba mulai dari tingkat kecamatan, hingga tingkat provinsi, 

“Dan lomba yang di selenggarakan dalam kegiatan tersebut yaitu pengenalan produk hasil produksi yang di hasil kan oleh pesantren, dan lomba itu mulai di selenggarakan sekitar bulan Februari tahun kemarin,” ucapnya. (22/01/22).

“Produk yang selama ini kami produksi yaitu pembuatan gagang sapu ijuk, dan kegiatan produksi ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2000.

“Dan pengrajin produk ini hampir semua santri, dan santriwati, ada juga penduduk setempat, sebagai bentuk pemberdayaan yang di lakukan pihak pesantren,”katanya.

“Sebagian besar hasil dari penjualan produk ini yaitu untuk kebutuhan pesantren, dan Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini, usaha dari pesantren ini sudah lebih berkembang,” tuturnya.

Karman juga menambahkan, awalnya pesantren menggunakan modal sendiri dalam mengusung usaha pembuatan gagang sapu ijuk tersebut, namun setelah mendapatkan bantuan dari OPOP, saat ini pengembangan usaha pun lebih maju.

“Setiap hari nya kami bisa memproduksi sekitar 1000 batang gagang sapu ijuk, dan jika bahan nya tidak kurang, itu bisa lebih, dan biasanya produk ini di pasarkan ke wilayah bandung,”ujarnya.

“Tujuan awal usaha ini yaitu Untuk kemandirian umat di pesantren, karena saat ini pesantren juga sebagai salah satu pengembangan ekonomi.

“Dan setiap satu minggu sekali, santri dan santriwati melakukan pelatihan belajar praktek pembuatan produk ini, minimal nantinya mereka kedepan nya memiliki keahlian setelah nanti keluar dari pesantren ini,”imbuhya.

Karman juga menambahkan, sampai saat ini pihak nya belum memiliki rencana untuk pengembangan bentuk usaha baru yang di lakukan pihak pesantren.

“Untuk Sementara ini kami pihak pesantren, fokus melakukan pengembangan dalam pembuatan produk ini saja dulu, dan belum memiliki rencana lain untuk usaha lain,” pungkasnya. (Revan)