SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Sopiat (44) alias Pian, seorang tukang jahit keliling, setiap hari berkeliling dari kampung ke kampung lain, untuk mencari konsumen yang ingin menggunakan jasa nya menjahit atau memvermak levis.
Meski ditengah pandemi covid-19, tetapi ia tetap semangat mengendarai sepeda motornya membawa mesin jahit yang sudah dimodifikasi. “Alhamdulillah rejeki selalu ada, jika kita mau berusaha keluar rumah berkeliling antar kampung,” tutur pria jebolan sebuah garment di Jakarta ini yang sekarang tinggal di Nyalindung, Cicurug Sukabumi.
Pian bercerita kalau belum lama menggeluti sebagai tukang jahit keliling. “Baru sekitar 1 tahunan, saya mencoba berkeliling, lantaran saya tidak mempunyai counter atau tempat,” ujarnya kepada FokusPriangan.id, Kamis (3/12/21).
Menurut, lebih baik seperti ini daripada kerja di garment atau konveksi. “Kalau seperti ini kan kita tidak terikat oleh waktu dan tidak ada yang mengatur,” kata Pian sambil mengayuhkan mesin jahitnya.
Ketika ditanya penghasilannya, Pian mengaku lumayan. “Kalau lagi sepi minimal lima puluh ribu, bisa di bawa ke rumah, lumayan lah masih bisa buat makan, tapi kalau lagi rame, bisa sampe dua ratus ribu lebih,” tuturnya.
Pria beranak dua ini mengatakan kalau selama ini dirinya tidak pernah memperoleh bantuan dari pemerintah. “Dulu saya pernah mengajukan bantuan UMKM, tetapi sampai sekarang tidak dapat, padahal saya pengen sekali memiliki sebuah counter atau tempat, tapi entah kapan bisa terwujud,” harap Pian. ( Rusdi )