Dosen SV IPB Berikan Pelatihan Cara Pengolahan Baby Fish

Fokus Bogor Sosial

BOGOR. FOKUSPRIANGAN.ID – Produk perikanan merupakan produk yang digemari masyarakat. Produk olahan ikan baik darat maupun laut dapat diolah menjadi berbagai makanan mulai dari makan pokok hingga cemilan sehari hari. “Baby fish crispy” merupakan cemilan yg mulai populer karena rasanya yang gurih dan bentuknya yang mungil serta renyah. Salah satu jenis ikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku adalah ikan nila. Pengolahan Baby Fish Nila Crispy memiliki beberapa kelemahan diantaranya kerenyahan yang cepat menurun dan menyerap minyak yang banyak sehingga cepat tengik. (19/10/21).

Hal ini dapat diatasi dengan cara penggorengan yang tepat dan penirisan minyak sehingga produk tidak cepat tengik, ujar Ai Imas FF dosen Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan (SJMP) Sekolah Vokasi IPB University pada pelatihan Pengolahan “Baby Fish Nila Crispy Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) di Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Dia menambahkan penggunaan Deep Fat Fryer dan Spinner mampu menanggulangi permasalahan tersebut.

Disisi lain, M Agung Zaim Adzkiya yang juga merupakan dosen Sekolah Vokasi Prodi SJMP menuturkan selain produk yang berkualitas, perizinan usaha Industri Rumah Tangga Pangan dan sertifikasi halal juga memerlukan perhatian yang serius untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan juga keamanan produk pangan. Kelengkapan dokumen, pemenuhan persyaratan dan konsistensi dalam pencatatan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pengurusan perizinan usaha pangan maupun sertifikasi halal UKM. Selama ini permasalahan dokumen merupakan permasalahan yang menjadi momok UKM.

Kegiatan ini diikuti oleh anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Karang Taruma Mekar Wangi Desa Cisaat, Kab sukabumi. Kepala Desa Cisaat Bapak Iwan Setiawan sangat mendukung kegiatan P2MD yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Vokasi Pangan dan Gizi (HIMAVOPAGI) dan Himpunan Mahasiswa Vokasi Akutansi Manajemen Industri dan Manajemen Agribisnis (HIMAVOAKMAPESA) dengan pendanaan dari Direktorat Jendral Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain pelatihan pengolahan pangan dan juga perizinan, kegiatan P2DM juga menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan nila, pemasaran produk UKM, dan pencatatan keuangan digital.

Diharapkan dengan diadakannya pelatihan dari hulu hingga hilir ini dapat menjadikan UKM hasil binaan kegiatan P2DM dapat berkembang pesat dan mampu bersaing hingga tingkat nasional pungkas Navrio Alditya Ketua Pelaksana Kegiatan P2MD. ( Bahtiar Rifa’i )