Melalui KPP KSU Perak Syariah, Ketua Kelompok Pemuda Tani Motekar Terus Berdayakan Pemulihan Ekonomi Dimasa Pandemi

Ekonomi dan Bisnis Fokus Kab Tasik Sosial

KAB. TASIK. FOKUSPRIANGAN. ID – Ditengah masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai, Ketua Kelompok Pemuda Tani Motekar desa Cibatuireng, kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Bekerjasama dengan KPP KSU Perak Syariah, terus melakukan memberdayaan para angota untuk meningkatkan hasil pertanian.

Ditengah kesibukanya, Asep Rudi (Abel) selaku Ketua Kelompok Pemuda Tani Motekar mengatakan, Ada Tiga hal yang harus dilakukan dalam upaya pemberdayaan. Diantaranya adalah:

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk dapat berkembang (enabling). 

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering). 

3. Melindungi masyarakat (protection).

Menurutnya, menyadarkan dan memotivasi setiap individu adalah sesuatu yag harus dilakukan, karena setiap individu sebenarnya mempunyai potensi yang harus dikembangkan dan harus didorong terus untuk dbangkitkan.

“Sebenarnya melalui media sosial online telah banyak memberitakan keaktifan kelompok pemuda tani yang berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya,” Ucap Rudi kepada Fokuspriangan.id, Rabu, (8/9/21).

Dalam hal ini, sektor pertanian cabe adalah salah satu inovasi anak muda untuk masa depan pertanian masyarakat yang harus dikembangkan.

Melalui Kompok yang Ia Bidani, Rudi membuka dan menggali potensi memberdayakan masyarakat di tanah desa yang tidak produktif, yang berlokasi di Kp Cijambe Cibatuireng, tanah seluas 2 hektar, dengan begitu antusias menanam jenis tanaman hortikurtula seperti cabai merah besar, cabe rawit, tomat, mentimun, jahe merah,dll.

Ketika mengalami kekeringan dan sulit memproduksi tanaman hortikultura, kami menggunakan pompa air untuk menyedot air dari sumur untuk cungkup plastik dan irigasi. 

Meski  masyarakat di wilayahnya identik dengan para petani, tapi penanaman cabai ( horikurtura), baru kali ini,”kata Rudi.

Adapun beberapa kendala yang sedang dihadapi, pembudidayaan tanaman cabai di lahan kering, sangat sulit dilakukan, karna yang pertama belum ada sumber air minimal ada penampung air yang besar, tenaga kerjapun belum maksimal, belum berani mengeluarkan upah pekerja.

Kelompok Tani Motekar juga butuh tempat pelatihan seperti gudang khusus saat pasca panen, karena pelatihan itu sangat diperlukan. Perlu diketahui selama ini banyak anak-anak muda yang tidak memahami mengenai pertanian sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja di luar sektor pertanian atau pergi ke kota, karena tidak sesuai dengan keahliannya, sementara mau gak mau mendatangkan tenaga ahli dari garut buat memebina warga sekitar, dan permodalan sangat terbatas, apa lagi banyak pekerjaan rumah yang harus di benahi dan belum stabil, makanya masyarakat belum bisa diperdayakan.

Adapun  pendanaan untuk saat ini dari dana pribadi walau kecil, sebagian menggunakan dana pinjaman Koperasi. Untuk kerjasama bidang pengadaan pupuk, dan pengelolaan lahan serta pelatihan melalui koperasi perak syariah. Sedangkan sumber pendanaan kontrak kerja sama antara PT atau CV dan Koperasi bersama kelompok pemuda tani motekar hingga terkumpul dana sebesar Rp150 juta rupiah.

Dan dari pihak Pemerintah Daerah, Wabub H, Cecep Nurul Yakin, S.Pd., M.A.P. dan Sekda Dr. H. Muhammad Zen serta beberapa staf sudah megetahui hasilnya,”ujarnya.

Diharapkan Pemerintah Daerah (Pemkab) Tasikmalaya bisa mempasilitasi budidaya cabe di lahan kering yang sulit air seperti saluran irigasi teknis misalnya demi untuk mendorong keberhasilan pertanian.

“Adapun tujuan dan strategi dari kelompok pemuda tani ini yakni, meningkatkan hasil panen dan stabilitas harga dengan menerapkan “SOPl” budidaya yang baik dan memanfaatkan teteknologi dan regenerasi petani yang unggul, maka dengan sendirinya akan berimbas kepada hasil panen yang lebih baik untuk stabilitas harga,” Pungkasnya.
(Bahtiar Rifa’i)