SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Mengaku korban Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat ( PPKM ) Darurat, seorang pedagang sop buah di kawasan Alun-alun Kaum Cicurug memasang bendera putih dan papan bertuliskan “Korban PPKM” di sekitar traffic cone (kerucut lalu lintas) yang sengaja di pasang petugas di kawasan tersebut.
Saat ditemui, Endang Jayadi (50) warga Kampung Nyalindung RT 01/05 Kelurahan Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Dia mengatak jika dirinya sudah tidak sanggup menghadapi kondisi PPKM darurat, karena pemasangan traffic cone yang diikat dengan tali didepan gerobak dagangannya, omsetnya berjualanpun menurun drastis. “Perih sekali pak, Ini mau sampai kapan dipasang, pelanggan saya yang mau beli jadi kabur gara-gara dipasang pembatas ini. Pendapatan saya biasanya sehari sampai 1 juta per hari sekarang menjual satu mangkuk saja susah,” ujarnya, Kamis (22/7/21).
Bukan hanya itu, dirinya juga mengaku sudah 9 hari berpuasa demi mengurangi pengeluaran dan demi 3 anaknya yang harus makan. “Saya sudah 9 hari hingga hari ini berpuasa demi anak dan istri saya yang harus tetap makan,” kata Endang.
Menurutnya, dia tidak berani memindahkan pembatas ini , tapi dirinya juga perlu bertahan hidup. “Kalau seperti ini dagangan saya ga kejual,” tandasnya.
Endang berharap agar pemerintah tidak usah menerapkan PPKM darurat ataupum lomcdwon. “Kembalikan lagi ke kondisi normal seperti dulu, biarkan kami rakyat kecil mencari nafkah,” ujar Endang.
Hal senada dikatakan Yudi (40) warga kampung kaum. Yudi yang sehari-hari berdagang nasi uduk, sudah tiga hari sengaja tidak berdagang. “Habis buat apa dagang kalau tiap kali dagang, dagangan saya tidak ada yang beli, mangkanya saya lebih baik diam,” katanya singkat. ( Rusdi )