Pesisir Pantai Palabuhanratu Diamuk Gelombang Setinggi 6 Meter Sesuai Prediksi BMKG

FOKUS SUKABUMI Sosial

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Hari ini, Rabu (14/7/21) pesisir pantai Palabuhanratu diterjang gelombang setinggi 6 meter. Hal ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung kemarin. Rilis BMKG kemarin menyebut, gelombang tinggi yang sewaktu-waktu terjadi di pesisir pantai Selatan Sukabumi, menerjang kawasan objek wisata laut Pantai Palabuhanratu.

Ani (32) salah seorang warga Palabuhanratu mengatakan, sejak pagi hari gelombang laut sangat dahsyat, hingga membanjiri jalan-jalan di tepi pantai, bahkan sampai masuk ke jalan pemukiman warga. “Kalau sudah begini jadi takut, banyak air menggenangi jalan, perahu nelayan pun porak poranda dihantam gelombang laut, warunh-warung ditepi pantai pun rusak,” ujarnya, Rabu (14/7/21).

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie membenarkan bahwa pantai Palabuhanratu diterjang gelombang tinggi. “Ya betul (sesuai prediksiBMKG), Prairan laut selatan memang diprediksi tinggi mulai dari tanggal 12 juli sampai 18 Juli 2021, ketinggian gelombang mencapai 4 sampai 6 meter, “jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima beberapa wilayah bibir pantai Palabuhanratu terkena dampaknya. Bahkan, beberapa wilayah perumahan terkena dampaknya seperti di permukiman pesisir di Cipatuguran. Untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk waspada, jika pergi melaut harus diperhatikan keselamatan. “Bagi masyarakat nelayan yang melaut untuk di perhatikan, di waspadai terutama bagi nelayan perahu kecil sejenis congkreng, dan bagi masyarakat warung pesisir untuk antisipasi hal-hal yang tidak diharapkan untuk sementara menjauh dari bibir pantai, “kata Okih.

Meski sampai saat ini dirinya belum menerima laporan kerusakan secara resmi, namun dikabarkan ada beberapa titik yang terdampak. Hanya saja kerusakan bisa dikatakan dalam kategori ringan. “Kalau kerusakan pasti ada tapi skalanya masih ringan, warga yang berada di lokasi langsung mengevakuasi mandiri, “tandasnya. ( Rusdi )