KAB. CIANJUR. FOKUSPRIANGAN.ID – Kepala Puskesmas Jamali, Euis Ratna Juita, merasa terpukul dan kehilangan sosok Neng Imas Mulyani, seorang perawat yang meninggal dunia akibat ke brutalan sang Suami.
Selain Periang Imas dikenal mempunyai jiwa sosial yang tinggi kepada temannya, dan tidak pernah mempunyai musuh dengan siapapun, sosok baik itulah yang membuat semua kaget dan merasa sangat kehilangan.
“Saya terakhir bertemu itu hari Sabtu kemarin, saat melaksanakan Vaksinasi di Desa Mande, dan tadi pagi sekira 06.30 saya mendapat kabar dari teman perawatnya yang bertugas di Puskesmas Kademangan, saya langsung ke rumah sakit, untuk melihatnya, saya merasa kaget dan terpukul telah kehilangan perawat yang teladan pak,” kata Euis.
Diberitakan sebelumnya, Bahwa, Neng Imas Mulyani, di Cianjur, Jawa barat, tepatnya, di kampung Pasir Waru, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, menjadi Korban Penusukan oleh suaminya sendiri, hingga meninggal, pada Senin, (24/05/21), Pagi, sekira pukul 05.00 Wib.
Informasi yang dihimpun awak media, korban mengalami luka robek di perut bagian kiri, sebelumnya, korban sempat ditolong oleh perawat di ruang prakteknya, karena luka yang cukup parah, akhirnya korban di bawa Ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Belum diketahui secara pasti motiv dari pembunuhan tersebut, namun kasusnya kini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Menurut saksi mata yang masih sodaranya, Anggi (20), mengatakan bahwa korban sedang memeriksa pasien sekitar pukul 05.00 Wib, dan tersangka berinisial KJ datang membawa pisau, masuk keruangan pemeriksaan dan menusukan pisau keperut Korban.
” Tidak lama kemudian, tersangka menyerahkan dirinya Kepolsek Bojongpicung, dan kini kasusnya ditangani Polsek Bojongpicung,”Ujar Anggi.
Sementara Aji Dikjaya (40) yang masih keluarganya, mengatakan bahwa, rumah tangga Almarhumah sedang mengalami goncangan, dan Suaminya juga memilih ngontrak namun yang membayar kontrakannya juga Istrinya karena Suaminya nganggur.
“Saya merasa terpukul sekali dengan kejadian ini, Almarhumah meninggalkan dua orang anak yang masih sekolah, anak pertamanya itu laki laki kelas tiga SMA dan anak keduanya perempuan kelas tiga SMP,” pungkas Aji. (Andri.S)