Pemkab. Bogor Sudah Mulai Uji Coba Pembejaran Tatap Muka

Fokus Bogor Sosial

BOGOR. FOKUSPRIANGAN.ID> – Pemerintah Kabupaten Bogor mulai melakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama satu bulan, mulai 9 maret hingga 10 April 2021.

Hal tersebut menindaklanjuti Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin menyampaikan, ada beberapa point penting dalam pelaksanaan Uji Coba PTM tersebut. “Pertama, membuat sekolah percobaan/model untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di setiap kecamatan 1 (satu) jenjang pendidikan dari mulai SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAN dan SMK,” kata Ade Yasin dalam rilis berita.
Kedua, lanjut Ade, Dinas Pendidikan atau Cabang Dinas dan Kemenag telah membentuk tim bersama untuk memverifikasi dan memvalidasi kesiapan satuan pendidikan yang diusulkan oleh Disdik Cabang Dinas dan Kemenag untuk melaksanakan PTM.
Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan, lanjut Ade, hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 171 sekolah, dan ada 1 sekolah MTs yang mengundurkan diri. “jadi total izin yang dikeluarkan Disdik sebanyak 170 sekolah,” jelasnya.

Kelima, untuk sekolah yang tidak menjadi sekolah model dan yang tidak lolos verifikasi dan validasi, maka pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring. “Selanjutnya, Disdik pun sudah membuat juklak dan juknis tentang SOP PTM di setiap satuan pendidikan, dan sudah membentuk tim monitoring pelaksanaan PTM,” ucapnya.

Selain itu, kata Ade Yasin, Disdik sudah menyampaikan ke Cabang Dinas dan Kemenag agar membentuk tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan PTM di satuan pendidikan yang menjadi kewenangannya.
“Apabila dalam pelaksanaan PTM ada siswa atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka pelaksanaan PTM di sekolah tersebut otomatis dihentikan dan pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring,” lanjut Ade.

Terakhirnya, Satuan pendidikan model yang diizinkan PTM tetap harus melayani pembelajaran secara daring apabila ada siswa yang tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk mengikuti PTM. “Namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, sekitar 72 – 95 persen orang tua siswa menyetujui untuk dilaksanakan PTM ini,” tandasnya. ( Arip Rahman )