Pemkab Ciamis Pastikan Vaksin Sinovac Tersimpan Aman

Fokus Kab Ciamis Pemerintahan

Reporter : Zaenal Abidin

KAB.CIAMIS, FOKUSPRIANGAN.ID – Kabupaten Ciamis menerima 6.600 vial vaksin sinovac untuk vaksinasi tahap pertama.

Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, menerima secara langsung distribusi vaksin sinovac di halaman kantor Dinkes Kabupaten Ciamis Rabu kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr. Yoyo, melalui Kabid P2P Kabupaten Ciamis, dr. Bayu Yudiawan, mengatakan, vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan serta sepuluh pejabat publik.

Bayu mengatakan, kesiapan Kabupaten Ciamis dalam melakukan vaksinasi bisa dilihat dari sarana dan prasarana pelaksanaan vaksinasi.

Ia menjelaskan, yang paling utama dari sarana dan prasarana pelaksanaan vaksinasi adalah ketersediaan cold chain atau rantai dingin.

“Untuk rantai dingin kita sudah pakai TCW 3000 vaccine refrigerator sehingga kapasitasnya cukup besar. Untuk distribusi pun kita menggunakan refrigerator chamber yang ada di mobil,” jelasnya, Jumat (29/1/21).

Untuk itu, dengan ketersedian sarana dan prasarana yang memadai tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis menjamin vaksin sinovac akan ada dalam kondisi yang baik karena suhunya tetap terjaga.

“Vaksin sinovac ini harus ada dalam suhu 2 hingga 8 derajat celcius. Termasuk ketersediaan pasokan listrik sudah memadai, sehingga vaksin tetap terjaga suhunya,” paparnya.

Sementara untuk pengamanan dan pengawalan distribusi vaksin, Bayu mengatakan, pihaknya sudah berkoordiansi dengan Polres ciamis dan pihak-pihak terkait, sehingga vaksin bisa tiba sampai tujuan dengan aman.

“Diharapkan, hari Sabtu vaksin sudah terdistribusi semua ke 41 fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Ciamis,” ungkapnya.

Bayu menambahkan, dari 41 Fasyankes tersebut 37 di antaranya adalah puskesmas dan 4 lainnya merupakan rumah sakit. “SDM nya sudah dipersiapkan karena sudah terlatih Training of Trainer (TOT). Tiap Fasyankes minimal dua vaksinator,” jelas Bayu.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan pelatihan untuk menambah jumlah vaksinator. Hal tersebut dilakukan agar bisa mengejar target yang ditetapkan oleh presiden.

“Minimal 15 bulan kita sudah selesai melaksanakan vaksinasi. Malah kalau pak Gubernur minta selesai 9 bulan, walaupun agak susah karena kekurangan SDM, akan kami coba. Salah satunya dengan penambahan jumlah vaksinator,” ujarnya.