Harga Kedelai Meroket Komisi III DPRD Kab. Sukabumi Akan Panggil DPKUKM

FOKUS SUKABUMI Sosial

Reporter: Rusdi

SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Harga kedelai impor terus merangkak naik di awal tahun 2021 ini, membuat anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, Heri Antoni mengaku cukup prihatin melihat perajin Tahu dan Tempe yang kesusahan.

Heri merasa prihatin atas kondisi ini, apalagi di tengah masyarakat yang sedang susah karena pandemi Covid-19. “Konsumen tahu tempe mayoritas masyarakat Indonesia, sedangkan bahan baku 70 persen impor. Mestinya pemerintah pusat memberikan perhatian ekstra untuk tata niaga kedelai,” kata Heri Antoni, kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Menurutnya, kenaikan harga kedelai ini sudah berulang kali terjadi dan kenaikan tahun ini adalah yang paling parah.
“Ini bisa diakibatkan oleh permainan importir yang merupakan kartel,” sebutnya.

Dalam beberapa momen, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku kerap menerima keluhan dari para perajin tahu dan tempe. “Pengusaha mengeluh berkurang pendapatannya. Mau mengurangi produksi, kasihan pada pedagang. Mau naikkan harga, kasihan pada konsumen. Mau mengurangi karyawan, kasihan dengan kehidupan keluarga karyawan yang bergantung pada upah kerja,” ujarnya.

Dia mengaku akan segera melakukan pembahasan internal di Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi untuk membahas persoalan kenaikan harga kedelai ini dengan pihak eksekutif, dalam hal ini DPKUKM Kabupaten Sukabumi. “Sesegera mungkin kita panggil DPKUKM. Semoga di skala lokal Kabupaten Sukabumi ada solusi untuk para pengrajin tahu tempe. Akan lebih baik lagi jika pemerintah pusat bisa merespon cepat dan menstabilkan harga kedelai ini,” tandasnya.