Reporter : Arif Rahman
SUKABUMI. FOKUSPRIANGAN.ID – Setelah mendapatkan kesepakatan dari pihak keluarga, lima jenazah anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak petugas Polisi di Tol Cikampek, Senin (7/12/2020) lalu, dimakamkan di Pondok Pesantren Alam Argokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (9/12/2020).
Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar mengatakan, setelah mendapat kepastian dari pihak keluarga masing-masing korban, sepakat proses pemakaman dilakukan di Ponpes Alam Argokultural Markaz Syariah, Megamendung. “Awalnya memang belum bisa memastikan lokasi pemakaman, karena menunggu kesepakatan dari pihak keluarga,” katanya kepada wartawan.
Aziz menyebut, ada lima jenazah yang dimakamkan di sana. Untuk lokasi pemakaman satu jenazah lagi dikembalikan kepada pihak keluarga. Meski sebelumnya ada enam liang lahat yang telah disediakan di Ponpes. Kelima jenazah tersebut, sebutnya, di antaranya Andi Oktiawan, Faiz Ahmad Syukur, Ahmad Sofiyan alias Ambon, Muhammad Suci Khadavi dan Lutfi Hakim. “Pokoknya ada lima di Megamendung, satu orang dimakamkan oleh orang tuanya bernama Reza,” sebutnya.
Aziz menjelaskan, kelima jenazah diberangkatkan dari Petamburan, Jakarta, Pukul 01.00 WIB dan tiba di Ponpes sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Hingga sekitar pukul 08.00 WIB pagi jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Sementara, warga Kampung Lembah Neudeut, Udin mengatakan, jenazah laskar FPI yang tewas di tembak oleh Polisi pada Senin (7/12/2020) kemarin sudah disemayamkan tadi pagi sekitaran pukul 08.00 WIB.
“Yang saya tahu itu tadi sekitar jam 08.00 WIB dimakamkannya,” katanya.
Dia memperkirakan, ada sebanyak lima mobil ambulans dan beberapa mobil pribadi yang datang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi. “Rame-ramenya itu jam 03.00 WIB dinihari tadi, ada lima mobil ambulans datang, banyak mobil yang masuk juga ke dalam ponpes,” tandasnya.
Pemkab Bogor telah menyiagakan tim pengamanan jelang pemakaman enam anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi. “Satgas COVID-19 dari Pemkab, Polres, Kodim, dan seluruh pihak lainnya untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kerumunan yang melanggar prokes (protokol kesehatan),” kata Bupati Bogor Ade Yasin saat ditemui di Ciawi, Bogor, Selasa (8/12). Ade bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengaku terus melakukan koordinasi mengantisipasi kerumunan.