Dansektor 12 CH Tinjau Dan Ikut Membersihkan Sampah

Fokus Cianjur Sosial

Reporter : Ipey

KAB.CIANJUR.FOKUSPRIANGAN.ID – Dansektor 12 Citarum Harum Syarif Hidayatuloh dengan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum subsektor Cikalongkulon membersihkan sampah rumah tangga di aliran Sungai yang membatasi Desa Padamulya dan Desa Sukamaju Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur, Kamis (3/9/20).
 
Kerja bakti membersihkan sampah itu untuk mengantisipasi banjir akibat meluapnya aliran Sungai, disaat memasuki musim hujan. Aliran sungai itu rawan meluap dan menggenangi permukiman penduduk karena kondisi aliran sungai yang dangkal. Sehingga perlu ada penanggulangan dengan cara dilakukan pengerukan. 
 
“Sungai ini sungai harus dikeruk karena terjadi pendangkalan. Kalau musim hujan, air yang mengalir meluap,” kata Dansektor 12 CH. Citarum Harum Kolonel Syarif hidayatulloh yang didampingi Dansubsektor Satgas Citarum Harum Cikalong kulon saat meninjau pelaksanaan kerja bakti membersihkan sampah di aliran Sungai.
 
Sambung  Dansektor 12 CH.” Banyak warga yang membuang sampah sembarangan, itu karena tidak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPSS). Sehingga banyak warga yang membuang sampah sembarangan di antaranya ke aliran sungai dan di bahu jalan, Sekarang sampah yang terbawa hanyut aliran sungai ini dibersihkan, besok bisa ada lagi. Tapi jangan sampai terulang lagi warga buang sampah ke sungai,” ungkapnya. 
 
Bahkan untuk menanggulangi sampah rumah tangga, Kolonel syarif hidayatulloh, menyatakan, Satgas Citarum Harum Sektor 12/Cikalong kulon berinisiatif membuat tempat pembakaran sampah yang terbuat dari drum. Selain itu, membuat tungku pembakaran sampah karena tidak ada TPS untuk menampung sampah yang dihasilkan warga. 

“Untuk mengurangi sampah, ya warga membakarnya. Walaupun asapnya menimbulkan polusi. Soalnya tidak ada TPS,” katanya. Ia pun mengaku prihatin karena masih banyak warga yang membuang limbah domestik ke aliran Sungai.
 
Hal itu bisa dilihat dari saluran pipa dari rumah tangga yang mengarah ke aliran sungai. “Seharusnya, warga membuat Ipal komunal atau septic tank. Minimal 10 rumah, satu septic tank untuk menampung limbah domestik. Supaya tidak dibuang ke sungai,” tuturnya. Tim