Reporter : Alvine
Sumber Humas Polres Ciamis
KAB.CIAMIS.FOKUSPRIANGAN.ID – Tepat ditanggal 17 Agustus Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis menggelar upacara pengibaran bendera merah putih di halaman Pendopo Kabupaten Ciamis, Jawa Barat (17/08/2020).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M., selaku Inspektur Upacara dalam upacara peringatan HUT ke-75 RI. Sementara selaku Komandan Upacara yakni Danramil 1308/Buniseuri Kapten Inf Suharto.
Sedangkan untuk pembaca teks Pancasila yakni Dandim 0613/Ciamis Letkol Czi Dadan Ramdani, S.Sos., M.A.P., dan untuk pembaca teks Undang Undang Dasar 1945 adalah Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra, S.I.K., M.H., serta pembaca teks Proklamasi yaitu Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, H. Nanang Permana. Dengan peserta upacara sebanyak puluhan personel gabungan TNI-Polri dan ASN, meliputi Polres Ciamis, Kodim 0613/Ciamis, dan para ASN Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Dalam amanatnya, Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya menyampaikan atas nama pemerintah Kabupaten Ciamis dan masyarakat tatar Galuh mengucapkan selamat Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia tahun ini mengusung tema “Indonesia Maju”.
“Kita sebagai bangsa yang senantiasa taat dan patuh menjalankan aturan agama, meyakini benar bahwa sudah selayaknya kita mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, atas Kemerdekaan yang kita raih. Kita selalu memohon agar dalam mengisi Kemerdekaan ini kita mampu mewujudkan cita-cita nasional yaitu masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin,” jelas Herdiat.
Oleh karena itu, kata Herdiat, sudah sepatutnya memberikan penghargaan yang tulus ikhlas dan setinggi-tingginya kepada para pahlawan kusumah bangsa dengan memperteguh tekad untuk tidak mengkhianati cita-cita perjuangannya. “Setiap tanggal 17 Agustus merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengenang perjuangan Kemerdekaan sekaligus refleksi atas berbagai upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan sebuah bangsa,” katanya.
Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, Herdiat mengungkapkan bahwa akan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena saat ini Indonesia dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19 yang juga melanda seluruh dunia. Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini dilaksanakan secara sederhana, khidmat, minimalis dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Penerapan protokol kesehatan terkadang lupa atau tidak dapat dijalankan dengan baik, maka dengan pembatasan jumlah orang dalam pelaksanaan upacara bendera dan rangkaian kegiatan lainnya yang diadakan adalah hal yang mutlak menjadi perhatian. Karena kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa akan menyebabkan tingkat tranmisi Covid-19 menjadi tinggi. Disamping pembatasan tersebut, juga diharapkan masyarakat lebih kreatif mencari ide dan membuat lomba dengan mempertimbangkan berbagai protokol kesehatan,” ungkapnya.
“Kami menghimbau dalam masa new normal untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan. Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar,” imbuhnya.
Herdiat mengatakan, disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker. Pemerintah akan secara bertahap mensosialisasikan setiap gerakan kepada masyarakat sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipraktekkan.
“Gerakan pakai masker ini pada intinya sebagai sebuah upaya minimal untuk mencegah penyebaran virus, khususnya berjaga-jaga dari kemungkinan tertular dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memasuki new normal dengan disiplin memakai masker. Gerakan pakai masker ini juga dimaksudkan dan harus dijadikan sebagai gerakan nasional, yang akan dikampanyekan secara luas dan besar-besaran. Kampanye penggunaan masker juga terus digencarkan karena penularan covid-19 yang awalnya sebagian besar hanya berasal dari Imported case atau local transmission kini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain secara langsung,” katanya.
Herdiat menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga tatar galuh, khususnya kepada 143 desa yang akan melaksanakan pemilihan kepala desa serentak. Kepada 509 calon kepala desa, seluruh panitia, seluruh relawan dan simpatisan para calon kepala desa.
Dengan ditundanya pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Ciamis, lanjut Herdiat, tentu hal ini sangat menyakitkan dan memberatkan kita semua. Tapi pemerintah pusat, khususnya kemendagri mempunyai pandangan lain yang lebih besar untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Kita memahami, kita memaklumi, mudah-mudahan. Ini menjadi jalan yang terbaik untuk kita semua. Mari sama-sama kita bersatu untuk menjaga Keamanan, ketertiban dan kondusifitas Kabupaten Ciamis,” tutupnya.