Pilkada Cilegon Berpotensi Menimbulkan Konflik, Baintelkam Bentuk Tim Penelitian Dan Pengkajian

Fokus Cilegon Sosial

Reporter : Aan.SGT

CILEGON, FOKUSPRIANGAN,ID – Banyaknya bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 Kota Cilegon, cenderung berpotensi menimbulkan konflik pemilihan kepala daerah. Kamis (06/08/2020).

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Focus Group Discussion (FGD) Pengkajian Potensi Konflik Pilkada serentak 2020 Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri, Kombes Pol Wisnu Handoko usai diskusi di Mapolres Cilegon.

Dijelaskan Wisnu, jelang Pilkada 2020 Kepala Baintelkam Mabes Polri telah membentuk beberapa tim untuk melakukan penelitian dan pengkajian mengenai potensi konflik dan kerawanan jelang Pilkada 2020.

“Kebetulan kami mendapat tugas di Provinsi Banten, tentunya potensi kerawanan yang muncul di Banten ini sesuai dengan kerawanan potensi pilkada di sini. Berdasarkan hal tersebut, kami menggelar FGD di Mapolres Cilegon dengan peserta diskusi dari KPU,Bawaslu, unsur parpol, MUI, FKUB, Kesbang Linmas serta elememen masyarakat lainnya,” ujar Wisnu.

Baintelkam sendiri, lanjut perwira menengah itu telah memetakan indek potensi kerawanan Pilkada 2020 dari bulan Maret-Juni.Terdapat 5 dimensi indek potensi kerawanan pilkada, 17 variabel, dan 118 indikator.

“5 dimensi yang dimaksud itu terdiri dari, dimensi penyelenggara, peserta pilkada, partisipasi masyarakat, potensi gangguan kamtibmas dan ambang gangguan,” jelasnya.

Dari lima (5) dimensi itulah tambah dia nantinya akan diukur sesuai dengan beberapa variabel dan indikator. Baintelkam Mabes Polri sendiri telah memetakan hal tersebut di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah Provinsi Banten, ternyata dari 5 dimensi indek potensi kerawanan pilkada, ada potensi yang memang cenderung akan menimbulkan konflik.

“Dan itu ada di Kota Cilegon yaitu dengan banyaknya calon peserta pilkada. Ini akan menjadi konflik terkait dengan masalah diantaranya sengketa pilkada dan sebagianya. Dalam diskusi tadi, prediksi kami (Baintelkam-red) dan peserta FGD sama,” papar Wisnu.

Wahyu mengungkapkan, dalam diskusi yang digelar di ruang rapat Mapolres Cilegon, pihaknya banyak menerima berbagai informasi mengenai potensi konflik di wilayah Cilegon dari peserta diskusi. Informasi maupun berbagai masukan tersebut menjadi tolak ukur untuk dikaji. Hasil kajian tersebut menjadi rekomendasi untuk satuan wilayah dalam mengantisipasi ancaman gangguan potensi kerawanan konflik dan pengamanan pilkada.