Reporter : H Amir
KOTA TASIK, FOKUSPRIANGAN.ID – Dengan merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya yang berdasarkan data beberapa hari yang lalu dimana peta sebaran kasus DBD di tingkat Kecamatan yang terbanyak adalah Kecamatan Kawalu dengan 140 kasus, lalu Kecamatan Mangkubumi 107 kasus, Cihideung 84 kasus, Tamansari 78 kasus, Cipedes 73 kasus, Tawang 68 kasus, Cibeureum 65 kasus, Bungursari 65 kasus, Indihiang 39 kasus dan Purbaratu sebanyak 37 kasus.Dengan kasus kematian Kawalu 5 orang, Cipedes 3 orang, Purbaratu 2 orang, Cihideung 2 orang, Bungursari 2 orang, Cihideung 2 orang, Tawang 1 orang, Indihiang 1 orang. Hal tersebut harus diperangi bersama-sama oleh masyarakat dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam rangka pencegahan penyakit demam berdarah.
Menyikapi hal tersebut mengundang rasa kepedulian dari Anggota DPRD Kota Tasikmalaya Komisi II Fraksi Gerindra, H Murjani, SE.,MM dengan melakukan bakti sosial berupa pengasapan (fogging) yang bertempat di Perum Winaya Jaya RW 09, Kelurahan Sambongjaya, Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Minggu (05/07/2020) kemarin.
H Murjani,SE.,MM menuturkan dirinya melakukan bakti sosial fogging ini karena hampir 1 bulan kebelakang hampir setiap hari rumahnya didatangi oleh Bapak/Ibu Ketua RT dan Ketua RW dengan maksud bersilaturahmi sekaligus berdiskusi masalah Covid-19, Bansos dan juga masalah demam berdarah mengingat banyaknya korban yang meninggal akibat demam berdarah.
“Pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah terlihat keseriusan dalam hal penanganan demam berdarah, namun karena keterbatasan dan lain hal sehingga dinas terkait terkesan lambat merespon, jadi saya melakukan bakti sosial ini guna merespon keinginan masyarakat untuk fogging sekaligus membantu beban dari Dinas terkait,” ucapnya.
Untuk kegiatan fogging ini akan berkelanjutan, sudah dibuat jadwalnya. Bahkan ada pula permintaan dari masyarakat Ujungsari, Cipedes, Kahuripan Tawang, lanjutnya.
“Dalam kesempatan berdiskusi dengan RT RW sy katakan bahwa ysng terpenting masyarakat harus tahu bahwa pengasapan (fogging) bukan strategi atau cara yang utama dalam mencegah Demam Berdarah Dengue ( DBD). Fogging hanya untuk nyamuk dewasa saja dan tidak dilakukan secara rutin, hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD. Tapi yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M, yaitu Menguras/membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan Mengubur,” pungkasnya.