Saat Pandemi Covid-19 Tanaman Hias di Sukabumi Semakin Terpuruk

FOKUS SUKABUMI Sosial

Penulis : Rusdi

SUKABUMI.FOKUSPRIANGAN.ID – Dampak pandemi covid-19 atau viris corona sangat dirasakan petani non pangan. Setidaknya hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, Dosen Karmana, kepada awak media, Jumat (26/6/2020).

“Sektor pertanian non pangan menjadi salah satu sektor terdampak paling parah di banding sektor pertanian pangan. Seperti bisnis tanaman hias, sebelum wabah corona kerap membanjiri pasar ekspor,” ujar Dosen Karmana.

Bahkan tidak sedikit petani tanaman hias, ucapnya,, beralih ke tanaman pangan. Pasalnya tanaman pangan seperti padi sejauh ini masih aman meski pun ada pandemi corona. Hal tersebut terpaksa mereka jalani, karena kesulitan dalam memasarkan tanaman hias. “Jadinya para petani tanaman hias di Kabupaten Sukabumi berlaih ke sektor pertanian lainnya, seperti sayur mayur namun karena tidak biasa tidak sedikit juga yang gagal,” paparnya.

Di Kabupaten Sukabumi sendiri, tambah dia, ada asosiasi petani tanaman hias sekitar 20 kelompok tani dan beberapa waktu lalu mayoritas dari mereka beralih juga. “Sesuai usulan kami mereka banyak yang beralih ke tanaman pangan, Tapi ya itu dia, kurang berhasil karena belum  terbiasa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Deni Ruslan, mengatakan kerugian yang dialami para petani tanaman hias di Kabupaten Sukabumi akibat pandemi Covid-19 sangat besar.

“Sangat besar kerugiannya, bahkan rata-rata hampir mendekati lumpuh, karena semua kegiatan pertanian tanaman hias terhenti,” tambahnya. Ia mencontohkan tanaman hias jenis Krisan biasa terjual 25 juta potong per tahun untuk ekspor maupun pasar lokal. Namun dengan adanya pandemi COVID-19 semua itu hanya tinggal kenangan. “Tidak hanya tanaman hias Krisan, tanaman hias Dracena dapat terjual hingga belasan juta potong setiap tahunnya sekarang juga tertahan. Biasanya Dracena terjual Ekspor 50 kontainer per tahun. Per kontainernya berisi 250 ribu Dracena,” tandasnya.