Berkedok Massage : Kontrakan Jadi Tempat Esek-esek

Fokus Cilegon Sosial

Reporter : Aan.SGT

CILEGON, FOKUSPRIANGAN,ID — Setiap orang pasti ingin memiliki usaha dan bisnisnya sendiri demi menunjang kehidupannya. Paling tidak mereka harus memiliki pekerjaan demi mendapatkan ekonomi yang lebih cukup.

Di saat pandemi Covid-19, semua orang dituntut untuk bisa melakukan banyak hal, termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri.

Maka dari itu, nggak usah heran, kalau banyak perusahaan start-up yang menjamur akhir-akhir ini. Bisnis sendiri memang yang paling menjanjikan.

Terlepas dari itu semua, ternyata ada, Bisnis yang nggak cuma pengen mendapatkan materi sewajarnya. Bahkan, mereka hanya menjadikan bisnisnya itu sebagai kamuflase semata.

Sebab ada Bisnis di dalam bisnisnya yang menjanjikan duit lebih banyak. Seperti Bisnis Daring, Bisnis yang hanya dijadikan sebagai kedok untuk kegiatan Prostitusi.

Seperti kisah Reni (bukan nama sebenarnya), saat di temui di salah satu kontrakan nya, Ia menyatakan dirinya terpaksa menjajakan dirinya untuk keperluan hidup sehari-hari.

“Ya mas mau gimana lagi, segala sesuatu butuh uang, cari kerja sekarang susah, sebenarnya saya pengen taubat tapi mau gimana, keluarga saya di kampung butuh biaya besar, belum lagi buat biayain adik-adik saya yang masih sekolah,” ucapnya.

Massage, Bisnis yang seharusnya menjadi rujukan orang ketika ingin rileks malah jadi tempat Prostitusi terselubung.

Kebanyakan orang yang pergi ke tempat pijat atau massage, biasanya bertujuan untuk, menghilangkan lelah dan sakit di sekujur badannya setelah bepergian jauh atau berkegiatan lainnya. Awalnya sih Bisnis ini nggak dipermasalahkan oleh banyak pihak, terutama buat mereka yang benar-benar butuh Pijat. Tapi lambat laun, Bisnis ini jadi kamuflase untuk ajang Prostitusi. Bahkan nggak cuma Kota besar aja yang melakukan Bisnis ini, Kota-Kota kecil pun sudah banyak yang melakukan teruma di Kota Cilegon.

“Banyak yang datang kok tapi saya jadwal, sehari saya terima tamu hanya tiga sampai empat orang, habis massage kan langsung main, kalo masalah tarif sih berfariasi, tergantung permintaan tamu nya, paling lama dua jam, dan saya pun tidak sembarangan menerima tamu, sebab saya pun selalu berhati-hati,” tandasnya.

Ditambah lagi kondisi perekonomian saat ini yang memang terpuruk, Persaingan hidup yang keras. Lapangan pekerjaan yang halal juga terbatas, jadi alasan klise para perempuan dari kalangan, Remaja ini pun terjun ā€œBebasā€ di rimba kemaksiatan luar biasa tersebut. Semoga Pemerintah Kota Cilegon dapat mengurangi angka pengangguran dan menurunkan angka prostitusi yang sampai saat ini angka prostitusi di Kota Cilegon masih tinggi karena minimnya penanganan bisnis esek-esek di Wilayah Kota Cilegon.