Inilah Sosok Sastrawan Muda di Balik “Puisi Berjudul Mencari Muhammad

Fokus Jakarta Seni dan Budaya Sosial

Reporter: Nur Azizah

JAKARTA.FOKUSPRIANGAN.ID – Sosok Chavchay Syaifullah lahir di Jakarta pada 1 Oktober 1970 silam anak ke 8 dari 12 bersaudara anak dari pasangan
H Rusdi Mardani dan Hj Siti Harmuna. Ia adalah satu Sastrawan Indonesia, namanya mulai di kenal sebagai penyair angkatan 98 kala itu Ia yang aktif dalam berbagai pengerakan pada reformasi. SIMAK VIDEONYA:

Chavchay Saifulloh, sudah memublikasikan beberapa hasil karyanya berupa novel, naskah drama, lirik lagu dan juga puisi dan sudah menerbitkan 3 buah buku yaitu : Antologi puisi Multatuli Tak Pernah Mati (2000). Antologi puisi Pucuk Risau (2010) dan Antologi puisi Tepi Renjana (2015).

Saat fokuspriangan.id berbincang bincang dengan Chavchay Saifulloh, menyampaikan Alhamdulilah,”Saya sudah menerbitkan beberapa hasil karya, seperti puisi yang baru saja saya bawakan yang berjudul mencari Muhammad, dan itu menjadi antologi puisi yang ke 4, itu baru saya ciptakan di Madinah dengan 1 hari saja, tetapi isi didalamnya itu perjalanan yang sangat panjang,”ucapnya Sabtu (06/06/20).

Lanjut Chavchay, ini karya bisa dibilang juga ini Bakat keturunan dari Alm Ibu, yang mana beliau juga seorang sastrawati, kebetulan juga beliau juga ketua majlis taklim bernama Muslimatul Hasanah dan sekarang dipimpin oleh kakak saya,”katanya.

“Dulu Alm ibu gemar menciptakan lagu lagu Islami, pandai dalam hal menulis puisi. Dan hebatnya ibu saya itu dari puisi yang diciptakan di print lalu dibagikan dan meminta infaq yang mana hasil dari infaqnya itu disumbangkan untuk korban tsunami,”ujarnya.

“Pada periode 2015-2018, pernah terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Banten (DKB), setelah sebelumnya memimpin Dewan Kesenian Tangerang Selatan (DKTS), pernah juga menjadi Ketua Departemen Seni dan Budaya Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia).

“Alhamulillah untuk undangan keliling Indonesia bahkan ke Mancanegara sampai saat ini terus berdatangan selain menjadi narasumber ya sebagai pembaca puisi. Harapan nya semoga puisi yang tadi di bawakan bisa menjadi motivasi para generasi tua ataupun muda untuk lebih meng idolakan Nabi Muhammad SAW, dan lebih mencintai Nabi Muhammad dan selalu rindu akan kota Muhammad,”pungkasnya.