Reporter : Gian
FOKUS KAB CIAMIS (Fp) – Imbas merebaknya virus corona memberikan dampak kepada beberapa sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bahkan para sopir angkot ini sudah dua bulan lebih hampir kehilangan pendapatan cukup drastis.
“Mau bagaimana lagi, sekolah tutup, Pasar juga tidak optimal juga ada yang tutup, aktivitas dibatasi sudah dua bulan lebih,” ujar Andi (42), salah seorang sopir angkot yang suka mangkal di Terminal Ciamis saat ditanya oleh fokuspriangan.id, Kamis (14/5/2020).
Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari ini, dia bahkan sampai menggadaikan sejumlah barang, salah satunya cincin pernikahan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Ya menggadaikan barang itu. Ada yang dijual, kayak handphone. Kadang ya ngutang,” imbuhnya.
Andi adalah warga Desa Pamalayan Kecamatan Cijeungjing. Andi mengatakan akan pasrah bila Pemerintah Kabupaten akhirnya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Kalau PSBB ya ngikut saja. Tapi gimana ya, orang sebelum ada PSBB saja sudah tidak ada penumpangnya, apalagi pas PSBB ini. Sedangkan bantuan saja belum turun, katanya sih ada bantuan dari desa dan kepengurusan angkot dari dishub, tapi hingga kini belum ada, apalagi istri saya baru selesai melahirkan dengan di sesar,” ucapnya.
Untuk setoran kepada Bos pemilik Angkot saja, andi sudah menunggak lima hari tidak setor. Dalam sehari, Andi diwajibkan setor sebesar 60 Ribu Rupiah.
“Mau setor bagaimana penumpangnya saja tidak ada. Ya kalo diomongin mah saya sudah kehabisan air mata menyikapi keadaan seperti ini. Sementara saya lihat kalau orang kaya, pengusaha atau pejabat saya lihat mereka santai-santai saja. Saya hanya bisa pasrah dan berserah semoga wabah ini cepat berakhir,” Tukasnya.