Reporter: Rusdi
FOKUS SUKABUMI. (Fp) – Akhirnya paket bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai disalurkan ke sejumlah warga di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi. Paket bantuan yang sempat menuai polemik setelah sejumlah kepala desa menolak bantuan tersebut. Namun masalah itu sudah selesai.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, proses penyaluran berjalan lancar hal ini berdasar pada laporan dari sejumlah kepala desa yang menyalurkan langsung paket bansos tersebut ke masyarakat. “Untuk pembagian Banprov sudah ada laporan beberapa desa sudah mendistribusikan seperti kemarin di Desa Caringin, Kecamatan Gegerbitung, Desa Padaasih di Kecamatan Cisaat, hari ini juga ada pendistribusian di wilayah Jampang Tengah, Jampang Kulon, Surade dan Ciracap,” ungkap Marwan, Kamis (30/4/2010).
Dikatakannya, posisi saat ini soal data sudah dikirimkan ke provinsi sejak jauh-jauh hari. Laporan yang ia terima dari Dinas Sosial, data yang dipegang oleh Kantor Pos bersumber dari data awal yang diberikan pihak provinsi ke Kabupaten Sukabumi dan memang belum dipadankan. “Kita sudah mengirim pengganti data ganda ke provinsi dan kantor pos per tanggal 21 April 2020 sementara data dari provinsi kita terima tanggal 14 April. Jadi kalau dibilang telat saat ini harus jelas data yang dipakai pegangannya, ini laporan dari Dinsos. Kalau enggak ada data bagaimana pos giro bisa menyalurkan?” ujarnya.
Kades Padaasih, Kecamatan Cisaat, Aung R Madjanan mengaku langsung mengantar paket bansos tersebut kepada warga yang berhak menerima. Ia kemudian melakukan koreksi langsung dan mengembalikan 13 paket bansos. “Dari 88 KK penerima sebanyak 13 paket bansos kita kembalikan karena mereka yang terdata menerima sudah menerima bantuan PKH dan BPNT. Kalau untuk yang tercatat sudah meninggal kita serahkan ke ahli warisnya, soal itu saya yang tanggung jawab. Tidak ada yang sulit, kalau ada kesulitan tinggal koreksi dan hak diberikan,” kata Aung.
Aung juga memastikan proses penyaluran berjalan kondusif, kekhawatiran akan adanya gejolak sosial tidak terjadi di wilayahnya. “Semua memahami, kalau ada miss datanya kita koreksi. Masyarakat juga paham, nanti ada bantuan lain yang akan dikucurkan sebagai bentuk perhatian pemerintah. Untuk saat ini, saya sendiri menghindari polemik dan memberikan bantuan kepada mereka yang memang benar membutuhkan. Warga saya juga berterima kasih kepada pemerintah,” paparnya.