Penulis/Reporter : Aan.SGT
FOKUS CILEGON (Fp) — Dampak wabah asal negeri Wuhan China (Corona) ternyata menghancurkan sisi sektor ekonomi khususnya usaha kecil. Seperti halnya Mamat Rahmat sudah menjalani usaha aksesoris atau mainan anak-anak atau lebih di kenal usaha Butong (Seribu Sekantong) selama 15 tahun, hanya berpasrah diri karena penghasilan menurun drastis bahkan mengarah ke kebangkrutan alias modal habis. Senin (20/4/2020).
Mamat mengatakan, pendapatan yang biasa di dapat dari hasil ia berdagang, jauh dari pendapatan biasanya. hampir 70 % omset menurun drastis hingga nyaris bangkrut.
“Parah mas, dagang sudah ga ada hasil, belanja juga harga harganya naik, modal sudah hampir habis,” keluh Mamat.
Lebih lanjut Mamat menyatakan, kejadian itu memang terasa sejak musim wabah Korona, dan baru kali ini membuatnya mengeluh bahkan teringat kampung halaman. Namun dirinya pasrah atas penerapan pembatasan berskala besar di berbagai daerah yang membuatnya bingung apakah bisa berkumpul dengan keluarga atau tidak.
“Kondisi saat ini membuat saya bingung mas, biasanya bisa pulang sebulan sekali. Sekarang ini entah bisa pulang atau tidak, padahal saya kangen keluarga, inget pulang mah,” tutur Mamat.
Adapun jenis barang dagangan yang Mamat kirim ke pedagang-pedagang kecil itu Butong (seribu sekantong) untuk mainan anak-anak seperti, Cepitan, Bros, Bondi, lilin mainan, stiker, gambar, mobil-mobilan dan lainnya sudah tidak lagi menggairahkan saat ini. Mamat berharap, semua keadaan kembali normal sehingga harapan hidupnya kembali bergairah.
“Saya hanya bisa berdoa semoga musibah ini segera berlalu.
Meskipun demikian Mamat
tetap akan berusaha dan menjalankan usaha sebisanya meski situasi terhalang atau terbatas aturan pemerintah.
