FOKUS CILEGON. (Fp) – Terkait tagline “Dinasti dan Korupsi Harus Terhenti” ternyata dipersoalkan oleh Bakal Calon Wali Kota Cilegon dari Petahana, sebab dianggap menyinggung perasaan di masyarakat. Minggu (8/03/2020)
Terkait tagline yang di slogan pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilogon, H. Ali Mujahidin dan Lian Firman (MULIA) tersebut Sebaiknya Calon Petahana Jangan terlalu sensi dan emosi.
“Kami kira yang tersinggung dengan tagline sebaiknya jangan terlalu sensi dan emosi, introspeksi diri saja sama sama, tidak perlu memandang tagline itu provokatif, karna nanti kalau di suruh buktikan provokatifnya di mana, dapat hampir dipastikan yang bersangkutan nanti tidak bisa jawab. Kemudian jika mau jadi calon kepala daerah keberatan dengan tagline “Dinasti & Korupsi Harus Terhenti”, lalu yang bersangkutan mau menjadi kepala daerah itu tujuannya apa ? Apa mau korupsi ? Apa mau Kolusi ? Apa hanya mau memperkuat cengkraman dinasti dan korupsi ?,”ujarnya.
Ia menambahkan jika salah satu bakal calon dari petahanan tidak merasa tentunya jangan sampai ada ketersinggungan terkait tagline tersebut
“Itu masyarakat yang mana ya ?Kami kira tagline “Dinasti Korupsi Harus Terhenti”. Itu kalimat sederhana yang normatif, tidak melanggar aturan dan undang-undang dan sama sekali tidak mengandung unsur Provokatif,”Kata H. Ali Mujahidin Salah satu Bakal Calon Walikota Cilegon dari jalur independen yang mempunyai Slogan “Dinasti dan Korupsi Harus Terhenti. Biasa-biasa saja. jika ada bakal calon pertahan mengusung tagline Sukses Cilegon Jangan terhenti, itu silahkan saja, tapi tentunya “Dinasti & Korupsi Harus Terhenti”. Jadi tidak perlu ada yang tersinggung jika dirinya tidak merasa,”tambahnya.
Menurutnya, Dinasti itu identik dengan nepotisme, dan nepotisme adalah salah satu hal yang dilarang oleh negara, musuh negara, dan di atur oleh undang-undang, karena biasanya nepotisme itu mendekati perbuatan kolusi dan korupsi. Sedangkan Korupsi itu juga biasanya saling terkait dengan nepotisme yang esensinya adalah musuh negara dan musuh masyarakat.
“Lalu salahnya tagline itu di mana ? Jika ada pihak yang alergi dan sensitif dengan tagline “Dinasti & Korupsi Harus Terhenti”, tentu perlu dipertanyakan komitmen dirinya menjadi bakal calon walikota itu sebenarnya tujuannya apa ? jika alergi terhadap isu penegakan hukum pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme,”tanya H. Mumu.
Ia juga singgung terkait Pernyataan bakal calon dari Petahana yang mengklaim bahwa dirinya anak pejuang bukan anak koruptor.
“Silahkan saja namanya juga ngaku-ngaku toh masyarakat juga tau fakta yang sesungguhnya, sebenarnya yang bersangkutan itu anak pejuang ? apa anak koruptor ? jawab lah yang jujur dan jangan dibolak balik,”
“Bukankah bangsa ini sepakat bahwa Korupsi, Kolusi Nepotisme itu harus di hentikan ? bukankah Korupsi itu merusak tatanan kehidupan bangsa negara dan masyarakat ? Bukankah sumber masalah dan persoalan di Kota Cilegon ini juga adalah dinasti dan korupsi ? Sedunia juga tau kalau Kota Cilegon ini banyak masalah korupsinya,”Ujarnya.
Haji Mumu juga menegaskan akan tetap tegas dan lugas mengusung tagline “Dinasti & Korupsi Harus Terhenti,” dan Kota Cilegon kedepan harus berubah lebih baik.
“Kalau soal debat visi misi program nanti juga ada waktu dan tempatnya, untuk di sampaikan kepada masyarakat secara terbuka,”Tandasnya.
Jurnalis : Aan.SGT