FOKUS CIANJUR. (Fp) – Sangat perihatin melihat kehidupan keadaan ekonomi keluarga korban anak yang dibawa lari oleh sodara SF ternyata keluarga yang serba kekuargan tinggal ditempat gubuk Reyod ditengah kebun sebab tidak ada tempat tinggal lagi karena rumah yang dulu ditempati bersama keluarganya dikampung Cikareo habis dijual pada tahun 2017 Untuk biaya pencarian putrinya yang hilang dibawa lari oleh SF.
Firdaus ayah korban kini tinggal di kampung Cilandak Rt 02 Rw 11, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Cianjur Selatan, Jawa barat, menempati gubuk saung berukuran 2,5 x 2,5 meter diatas tanah milik orang lain tampa cahaya listrik bersama istri dan kedua anaknya, penderitaan Firdaus tak kunjung henti hentinya seperti kata orang tua sudah jatuh tertimpa tangga, hidup dalam keadaan serba di bilang tidak layak, dan kini putrinya Hamil 9 bulan mengandung anak tersangka (SF) akibat perbuatan bejadnya SF selama 4 Tahun dalam dipelarian tindakan SF kejam seperti binatang dipulangkan putrinya dengan keadaan hamil kepangkuan keluarganya oleh SF diawal tahun 2020, namun keadaan putrinya sudah bunting miris sekali nasib keluarga Firdaus.
Informasi yang dihimpun Awak media SF ditangkap oleh unit Reskrim Polsek Naringgul pada hari Kamis (23/01/20) dan kini tersangaka meringkuk di rumah tahanan Polsek Naringgul untuk mempertangung jawabkan perbuatannya akibat karena membawa lari anak orang. Selama 4 tahun SF menghilang dan pernah menjadi buronan Kepolisian sektor Naringgul Namun kini pelariaannya terhenti setelah ditangkap Unit Reskrim polsek Naringgul.
Diketahui kejadian SA dibawa lari oleh SF sejak tahun 2016 dan usianya kala itu masih berumur 11 tahun dan masih duduk disalah satu sekolah SD yang ada diwilayah Kecamatan Naringgul dan kedua orang tuanya melaporkan pada kepolisian pada tahun 2016.
Keluarga SA kini kebingungan untuk mengurus pembiayayan persalinan Anak SF yang kini dikandung oleh SA menurutnya jangankan buat mengurus Kelahiran putrinya untuk biyaya makan sehari harinya dengan kedua orang anaknya saja susah.
Disampaikan Firdaus (47) Ayah kandung SA saat diwawancara dirumahnya Senin ( 27/01/) Dirinya bersama keluarganya kebingungan walau anak kandungnya sudah kembali namum kondisinya sedang hamil tua.
” Anak saya dianterin sudah dalam keadaan Hamil 9 bulan yang sebentar lagi juga melahirkan, terus terang saya bingung dengan biaya harus bagaimana buat makan saya sehari hari saja susah sekarang ditambah lagi harus membiayai persalinan anak saya, Si SF janjinya mau menikahi dan bertanggung jawab untuk biaya persalinannya,” Katanya.
Firadaus melanjutkan, Rumah tempat tinggal yang dulu saya tempati selama 4 tahun habis dijual waktu itu saya jual seharga Rp. 500.000 uang hasil penjualan rumah saya gunakan untuk biaya Pencarian anak saya, ditambah lagi pada saat itu saya di lilit hutang sama rentenir sebab saya pernah pinjam uang satu juta rupiah dan uangnya juga dibawa sama SF yang janjinya mau dibelikan tanah, jadi uang itu engak dimakan sama saya.
” Sebelum menempati rumah yang sekarang ini dulu saya pernah tinggal di penggilingan padi milik orang lain sebab kala itu saya tidak punya tempat tinggal, Istri saya pernah mengalami sakit pada saat itu karena selalu inget terus sama anaknya, Allahmduliah sekarang anak saya sudah kembali dalam keadaan sehat tapi kondisinya sedang hamil karena perbuatan si SF,” ujarnya.
Firdaus Menambahkan, Kalau bantuan Penerima Keluarga Harapan ( PKH ) dari pemerintah saya dapat namun untuk bantuan Rutilahu belum pernah mendapatkan.
” Terus terang saya kerja serabutan kuli dikebun milik orang lain, itupun kalau ada yang nyuruh tapi kalau engak ada yang nyuruh kerja, saya diam saja dirumah, mau berdagang engak punya modal, harapan saya semoga saja mendapatkan bantuan modal dan pembangunan rumah yang layak dan ada penerangan cahaya listrik,” Tegasnya.
Kepala Dusun Ciakreo Jajang Jafar membenarkan saat dimintai keterangan terkait Firdaus ayah korban yang pernah berdomisili tinggal dikampung Sukamekar RT 02 Rw 07 Desa Wangun.
Jurnalis : Tomi