FOKUS KAB TASIK. (Fp) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Rakyat Indonesia (PAKAR) Kamis (23/01/20) datangi kantor dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya guna berunjukrasa terkait adanya dugaan SPJ tahun 2017/2018 yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan dan juga pernyataan sikap kekecewaan terhadap kinerja para pejabat Dinsos yang dinilai buruk dan tidak berpihak kepada masyarakat.
Aksi tersebut di kawal ketat aparat kepolisian dari polsek singaparna dan juga Polres Tasikmalaya.
Ditemui usai aksi ketua GMNI Kabupaten Tasikmalaya Dani Ramdani mengatakan kepada awak media unjuk rasa kali ini terkait adanya dugaan dugaan SPJ yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan yaitu SPJ tahun 2017 dan 2018, seperti Dana bantuan Rutilahu, Kube Warungan, dan juga bantuan untuk yayasan yayasan yang melalui dinas sosial itu banyak kejanggalan dilapangan dan tidak tepat sasaran,”ungkapnya.
Lanjut Dani selain kami meminta SPJ tahun 2017/2018 aksi ini juga sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja para pejabat Dinsos setingkat kepala bidang (Kabid) dan juga kepala Seksi (Kasie) yang didalam pelayanan terhadap masyarakat itu tidak Ramah atau dalam istilah bahasa sunda”Kucem” kan itu tidak mencerminkan Dinas sosial yang menangani masalah sosial,”pungkasnya
Jurnalis : Iwan