FOKUS SUKABUMI. (Fp) – Kondisi jalan yang menghubungkan kota Sukabumi dan Sagaranten di Kampung Gunungbatu, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, semaķn rusak parah.
Kerusakan jalan mulai dirasakan akhir April 2019 lalu itu, akibat dari pergerakan tanah yang mengakibatkan sebanyak 90 dari 129 unit rumah rusak tidak dapat dihuni, puluhan lahan persawahan hancur. Jalan provinsi yang rusak akibat tanah bergerak ini sepanjang sekitar 300 meter itu kondisinya semakin mengkhawatirkan sehingga menghambat arus lalu lintas.
“Sekarang ini jalannya semakin hancur, tanjakan-tanjakannnya semakin terjal dan menyulitkan,” ungkap seorang sopir, Mami (65) warga Cibaregbeg, Sagaranten saat berbincang dengan wartawan di sela menunggu antrean di lokasi tanah bergerak Nyalindung, Sabtu (18/01/20).
Mami menuturkan hampir setiap hari mengendarai mobil bak terbuka untuk mengangkut barang-barang toko dari Kota Sukabumi ke Sagaranten.
Dia mengatakan sebelum jalan di Gunungbatu itu rusak waktu tempuh hanya 1,5 jam.
“Kalau sekarang waktu tempuhnya bisa mencapai 3 jam. Karena harus antre dan saat melintas lokasi ini juga harus pelan-pelan,” tutur warga yang mulai menjadi sopir sejak 1975.
Sementara Hermawan warga setempat mengatakan, saat ini akibat diguyur hujan yang terus menerus mengakibatkan kondisi jalan semakin rusak parah. “Kami memohon agar jalan segera diperbaiki dan jangan dibiarkan rusak,”tandasnya.
Jurnalis : Rusdi