FOKUS CIANJUR. (Fp) – Pasca banjir akibat hujan deras di wilayah Cianjur Selatan menyebabkan beberapa jembatan gantung dan jalan penghubung desa ambruk dan rusak berat, itu.satu satunya akses yang menghubungkan kedua desa, istilah.nya. Jalan utama untuk masyarakat maupun anak sekolah, hal tersebut perlunya pemerintah Cianjur, secepatnya memperbaiki/ membangun jembatan yang terputus tersebut.
Salah satunya jembatan gantung kali Gonggang di wilayah kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan, yang ambruk dan terbawa arus air pada Rabu (8/1/2020). Kemarin.
Kini warga di tiga desa terpaksa melintas dan melewati sungai sekalipun nyawa nya terancam walaupun harus menantang maut dan mengancam keselamatan, mereka terpaksa karna ini adalah askses satu satu nya jalan bagi warga di tiga desa.
Â
Seperti disampaikan Imat (42) salah satu warga yang berprofesi sebagai tukang bakso keliling mengatakan, bahwa dirinya terpaksa melewati sungai tersebut karena tidak ada jalan lain.
“Ngak ada jalan lagi selain melewati kali Gonggang dan kalau muter ya jauh jaraknya. Kan kalau jualan bakso ke desa tetanga atau ke kecamatan Leles harus melewati jalan sini paling dekat,” ujarnya, Sabtu (11/01/20).
Hal sama dikatakan Mami (35) bahwa dirinya kerap merasa khawatir saat melewati sungai tersebut karena licin dan arusnya deras.
“Semua warga dan anak anak sekolah terpaksa lewat sini karena tidak ada jalan lain,” ucapnya.
Kepala Desa Neglasari, Nasihin atau biasa dipanggil Geheng membenarkan jembatan gantung kali Gonggang ambruk terbawa arus dan warga untuk aktifitas sehari hari melewati sungai tersebut dan warga terpaksa melewati sungai tersebut karena itu jalan utama yang menghubungkan ke tiga desa,” terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengimbau warga untuk berhati hati saat melewati kali tersebut karena berbahaya.
“Pernah ada salah seorang warga yang jatuh terpeleset dan terbawa arus, beruntung masih bisa diselamatkan,” imbuhnya.
Pemerintah desa berharap adanya segera bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat untuk membangun kembali jembatan yang sangat dibutuhkan ribuan warga di tiga desa.
“Beberapa kali pemerintah desa mengajukan proposal untuk pembangunan jembatan kepada Pemda Cianjur, namun hingga saat ini belum ada tanggapan,” katanya.
Untuk sementara dana desa belum mencukupi untuk pembangunan jembatan baru karena anggaran dana desa yang diterima sebesar Rp1 miliar 90 juta untuk mengcover pembangunan Jalan Utama Poros Desa yang panjangnya 1,2 Km, serta jalan lingkungan desa sepanjang 1200 m, juga untuk biaya pemberdayaaan warga masyarakat seperti BUMDes, PKK dan pembangunan sumur bor.
“Jadi kalau mengandalkan dana desa tidak akan cukup kalaupun dipaksakan,” jelasnya.
Selain jembatan sungai Gonggang masih ada jembatan lainya di desa Neglasari yang harus dibangun diantaranya jembatan kali Cigembe, Jambelaer dan Bojong Huni.
“Hasil musyawarah dengan warga desa Neglasari setelah selesai pembangunan jalan baru memikirkan jembatan itupun paling satu jembatan dulu yang bisa tercover. Harapan kami kepada pemerintah daerah dan pusat agar dapat merealisasikan pembangunan jembatan beton permanen kali Gonggang dengan panjang bentangan 14 m, ebar 4 m dan ketiggian 10 m,”
Harapan masyarakat supaya, di percepat pembangunan jembatan dari itulah pemeritah kab Cianjur cepat tanggap tentang keluh kesah masyarakat,”pungkasnya.
Jurnalis : Tomi