FOKUS KAB TASIK.(Fp) – Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI Tasikmalaya) menyambangi Rumah Kendar suami dari pasien Ibu Oneng warga Kp.Cipanawar Rt/Rw 004/003 Desa Cikapinis, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Kamis (09/01/20).
Asep Saripudin aktivis SPRI Tasikmalaya. Mengatakan kita menyambangi Kendar, yang pengidap penyakit CA Buli atau kangker kantung kemih yang mana beliau adalah salah satu pasien RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung dan sedang melakukan kemoterapi kata”Asep.
Lanjut Asep Saripudin Beliau berobat sejak tahun 2018 dari puskesmas setempat” Ia di rujuk ke rumah sakit daerah dan rujukannya ke RS Jasa Kartini lalu dirujuk lagi ke RSHS Bandung, Selama proses pengobatan tersebut beliau sudah dilakukan tindakan operasi kerok + nepros colostomi kiri dan kanan dan biaya tersebut ditanggung oleh KIS PBI dari pemerintah.
Saya sangat terharu sekaligus bangga terhadap suaminya ketika dikarenakan semangat pasien untuk tetap sembuh dan juga bukti kasih sayang suami terhadap istrinya tersebut sangat erat .
Dua minggu yang lalu dengan terpaksa beliau membawa istrinya tersebut pulang ke kampung halamannya dikarenakan kondisi perbekalan selama berobat di Bandung sudah habis, mengingat banyaknya barang yang ia sudah korbankan baik itu kendaraan roda dua dan sepetak tanah dari orang tuanya yang sudah digadaikan bahkan dijual begitu saja guna ingin mengobati istrinya tersebut. Walaupun mempunyai KIS/BPJS yang gratis dari pemerintah menurut suaminya tersebut belum tidak ada bantuan apapun mulai dari transportasi ataupun akomodasi baik itu dari pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat ntah itu karena tidak adanya informasi ke Pemerintah /pusat
Bu oneng sendiri saat ini sedang di rawat darurat di RSUD Dr Soekardjo di Gedung Melati Lantai 4 dan baru saja keluar dari ruang operasi untuk dipasangkan alat. Kondisi bu oneng saat ini sudah tidak sadarkan diri dan dokter menyarankan untuk dibawa pulang terlebih dahulu dikarenakan bu oneng harus di brangkatkan lagi ke bandung guna meneruskan kemoterapi yang saat ini masih ia jalani.
Dikarenakan tidak ada lagi perbekalan dan tidak ada lagi yang bisa dijual/digadaikan kemungkinan besar besok 9 Januari 2020 pasien tersebut akan dibawa pulang terlebih dahulu ke kampung halamannya guna mencari biaya untuk transportasi dan akomodasi selama di bandung nanti .
Menurut pengakuannya ia juga harus memikul biaya pendidikan anaknya yang mana tunggakan ke sekolah tempat dimana ia belajar tunggakannya kurang lebih sudah mencapai 4 juta rupiah ,yang mana bagi beliau sebagai seorang buruh tani tunggakan tersebut bukanlah nominal uang yang sedikit dan itu yang membuat kami ingin membantu beliau agar pengobatannya terus berjalan tanpa berhenti di tengah jalan dengan alasan faktor ekonomi.
Melihat semangat beliau dan juga istrinya tersebut maka dengan ini kami akan mencoba melakukan penggalangan dana baik itu dengan pengajuan ke dinas terkait ataupun secara langsung ditempat umum dan kami mengajak kepada semua elmen masyarakat untuk membantu beliau agar dapat memperingan peroses pengobatan yang sedang dijalaninya tersebut.
Jurnalis : Anton