FOKUS CIANJUR. (Fp) – Jembatan yang merupakan akses jalan penghubung dua desa yakni Desa Neglasari dan Desa Leles. Kab.Cianjur putus setelah diguyur hujan deras selama dua hari terakhir. Putusnya jembatan penghubung ini di duga tidak kuat menahan derasnya air.
Bahkan, sejumlah siswa SD, SMP, SMA, MTs, dan para santri di salah satu Pondok Pesantren (Pontren) tak bisa melintas. Karena jembatan putus diterjang gelombang air besar, tepatnya di Kecamatan Agrabinta, Cianjur Selatan, Kabupaten Cianjur.
Menurut keterangan Kepala Desa Nasihin, mengatakan akibat putusnya jembatan tersebut para warga tidak bisa melakukan aktivitas nya para pelajar juga terpaksa tidak sekolah di karenakan tidak bisa melintas,”ucapnya Jumat (10/01/20).
“Hujan yang terus menerus membuat air sungai meluap hingga tiang penahan jembatan ambruk. Kami berharap Pemkab Cianjur segera melakukan perbaikan kembali jembatan yang putus,” ujar Nasihin Kades setempat.
Untuk menhidari adanya jatuhnya korban, warga setempat terpaksa menutup akses jalan dengan rambu-rambu seadanya.
Masih diakui Nasihin, apalagi hujan deras saat ini. Jalan penghubung warga tak bisa dilintasi, otomatis akses warga lumpuh. Akhirnya berdampak banyak, terutama bagi proses pendidikan, kesehatan, dan perekonomian warga.
“Ia juga mengkhawatirkan jika ada warga yang sakit atau hendak melahirkan. Pasalnya, benar-benar tidak ada jalur aman, yang bisa dilalui pada keadaan darurat sekalipun. Pihaknya mengharapkan, baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi, Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, dan beberapa dinas terkait bisa merealisasikan jembatan beton sungai Gonggang dengan gantangan 14 meter, lebar empat meter, dan tinggi 10 meter. Karena jika dianggarkan dari dana desa (DD) tidak cukup untuk menutupinya,”katanya.
Terpisah, Ketua Karang Tarunan Kecamatan Agrabinta, Sudirman (35) mengakui, kalau musim hujan tiba, itu begini kondisinya disini. Seperti kejadian kemarin, Rabu (8/1/2020) pukul 16:00 WIB, jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu hangus terbawa air deras.
“Kami, bersama warga tiga desa berharap semoga pemerintah bisa segera merealisasikan untuk pembangunan jembatan beton atau gantung. Sebagai penghubung untuk aktivitas,” pungkasnya.
Jurnalis : Tomi