Anggota DPRD Kab.Cianjur Komisi D Sidak Disdukcapil, Ini Kata Plt Kadisdukcapil

Fokus Cianjur Pemerintahan Sosial

FOKUS CIANJUR. (Fp) – Kini giliran dewan perwakilan rakyat (DPRD) Cianjur angkat bicara perihal Sidak yang dilakukan Plt Bupati Cianjur. Selain itu juga soal penangkapan oleh Polsek Karanggtengah terhadap preman/calo di lingkungan Disdukcapil Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.

Salah seorang anggota komisi D (DPRD) Cianjur dari Fraksi Partai Gerindra Abdul Karim, SH saat melakukan sidak ke Disdukcapil mengatakan, kalau memang calo itu tidak diperbolehkan, Plt Bupati Cianjur juga harus mendengar kepentingan masyarakat. Khususnya masyarakat di Dapil V.

” Dengan adanya calo tersebut, masyarakat di Dapil V itu, sudah merasa terbantu. Tapi maaf, bukan berarti calo harus diadakan. Nah, menyikapi hal tersebut, seharusnya Plt Bupati Cianjur dan jajaran Disdukcapil, bisa memberikan solusi,” kata Abdul Karim seusai melaksanakan sidak, Selasa (07/01) kemarin siang.

Lanjutnya, kedatangannya ke Kantor Disdukcapil Cianjur, terkait soal blangko KTP-El yang habis. Masih mending kalau si pemohon adminduk itu punya keluarga di sini ) Cianjur Kota). β€œ Gimana kalau tidak. Biaya dari sana itu nggak cukup Rp. 100.000,- belum ini belum itu, bisa jadi lebih dari seratus ribu,” ujarnya.

Walaupun Plt Bupati Cianjur, mengumumkan tidak boleh melalui calo, lanjutnya, karena pembuatan adminduk itu gratis. Tapi gratis yang bagaimana. Kalau untuk Dapil V gimana?. Mending kalau bulak-balik datang ke Cianjur ini langsung jadi, kalau nggak ?

” Karena Disdukcapil merupakan dinas yang paling penting, mungkin harus jadi PR khusus untuk kita semua. Dan saya berharap, Plt Bupati Cianjur serta jajaran Disdukcapil, bisa memberikan solusi khususnya bagi masyarakat di Dapil V, supaya bisa terakomodir,” harapnya.

Sementara Plt Kadisdukcapil Cianjur Popon Ajizah mengatakan, terkait kehadiran anggota DPRD, Disdukcapil ini bisa memberikan pelayanan yang optimal. Menurut Popon, pihaknya pun sudah paham akan kekurangan sarana dan prasarananya. Termasuk dugaan adanya keterlibatan oknum β€˜orang dalam’ terkait praktik percaloan.

” Karena masih dalam proses, kalau misalkan ada keterlibatan orang dalam, itu mungkin ada, tapi mengenai siapa-siapa saja, saya juga belum tahu,” pungkasnya.

Jurnalis : Tomi